Epidemiolog Ingatkan Aturan Tidak Diperketat Bukan Berarti Kondisi Pandemi Covid-19 Telah Aman
Pakar Epidemiologi Griffith University Dicky Budiman menyebutkan jika kondisi pandemi saat ini jangan disalahartikan.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Pakar Epidemiologi Griffith University Dicky Budiman menyebutkan jika kondisi pandemi saat ini jangan disalahartikan.
"Jangan disalahartikan. Tidak perlu diperketat bukan berarti tidak ada pembatasan. Tapi dalam level yag tidak seketat dulu, protokol kesehatan tetap akan ada," ungkapnya pada Tribunnews, Jumat (25/3/2022).
Ia pun mengingatkan beberapa hal yang mesti dilakukan saat menyambut bulan Ramadan. Di antaranya seperti tetap memakai masker dan salat pun bisa berdekatan.
Baca juga: 80 Juta Orang Berpotensi Mudik Lebaran 2022, Epidemiolog Ingatkan Masyarakat Tetap Taat Prokes
Baca juga: Karantina Tak Lagi Diberlakukan Bagi PPLN, Pakar Epidemiologi Berikan Tanggapan
Jika dibandingkan dengan dahulu, saat salat tetap menjaga jarak, setidaknya satu meter setidaknya. Namun untuk sekarang ini, Dicky menyebutkan jika tanpa jarak dapat memungkinkan.
Tapi tetap menggunakan masker karena risiko tertular dan menulari masih cukup tinggi. Selain itu masker yang digunakan memiliki standar terbaik, misalnya masker KN 95.
Selain itu diperlukan regulasi berbasis setting. Misalnya pengaturan untuk lanjut usia. Saf diisi dengan kelompok yang sama yaitu sama-sama orangtua.
"Orang berisiko tinggi dengan orang berisiko tinggi. Mereka berada di jajaran depan, misalnya. Kemudian pengaturan ventilasi dan sirkulasi tetap ada," katanya menambahkan.
"Jadi bukan tidak ada. Hanya tidak seketat dulu. Saya harus menempatkan secara proporsional. Jangan sampai sudah bebas kita. Karena itu berbahaya sekali," tegasnya.
Ia pun mengingatkan jika cakupan vaksinasi Covid-19 yang tinggi, tidaklah menjamin. Pandemi Covid-19 belum berakhir, dengan kata lain situasi kritis belum usai.
"Fase akut dari pandemi ini belum terlampaui. Baik secara global dan nasional. Dan ini tampaknya harus bersabar sampai pertengah tahun ini kita lihat," pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.