Satgas Covid-19 Sebut Masih Sedikit Provinsi yang Lapor Tingkat Kepatuhan Masyarakat Jalani Prokes
Tiga provinsi tertinggi yang melaporkan kepatuhan protokol kesehatan yaitu DIY Yogyakarta, DKI Jakarta dan Bali.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito menyebutkan pengawasan terhadap pengendalian Covid-19 perlu dimulai dari tingkat terkecil
Misalnya dimulai dari desa atau kelurahan. Terutama pada daerah asal dan tujuan mudik yang akan datang yaitu Jawa dan Sumatera.
"Penting untuk meningkatkan kedisiplinan prokes bagi masyarakat di wilayah tersebut. Sayangnya masih sedikit masing-masing daerah di provinsi Indonesia melaporkan kepatuhan prokes di wilayahnya," ungkap Wiku pada konferensi pers virtual, Rabu (6/4/2022).
Baca juga: Seskab Ajak Umat Islam Jalankan Ibadah Puasa Dengan Khusyuk dan Terapkan Prokes
Baca juga: Satgas: Varian Baru Covid-19 XE 10 Persen Lebih Menular dari Omicron BA 2
Wiku pun menyebut tiga provinsi tertinggi yang melaporkan kepatuhan protokol kesehatan yaitu DIY Yogyakarta, DKI Jakarta dan Bali.
Namun cakupan masih rendah. Hanya berkisar 20-40 persen dari desa atau kelurahan yang melapor. Bahkan terdapat Tiga provinsi yang tidak melaporkan selama satu minggu terakhir.
Tiga provinsi tersebut adalah Papua Barat, Maluku Utara dan Sulawesi Tengah. Karenanya Wiku menghimbau seluruh gubernur untuk memerhatikan jumlah desa atau kelurahan yang melaporkan protokol di wilayah.
Tentunya melalui sistim Satgas Covid-19 oleh duta perubahan perilaku, TNI, Polri dan relawan harus terus ditingkatkan.
"Pantau desa dan kelurahan di wilayahnya, konsolidasikan bersama pemerintah daerah untuk mengaktifkan kembali PPKM mikro. Seluruh unsur harus terlibat agar dapat melaporkan kepatuhan prokes di wilayah masing-masing,"paparnya lagi.
Ia pun menyebutkan jika Indonesia telah berjuang selama dua tahun terakhir terhadap pandemi Covid-19.
Dan saat ini pelan-pelan tanah air sudah kembali bangkit dan memulai kembali aktivitas seperti sedia kala.
"Kesempatan ini harus dijaga dengan semangat gotong royong, dan rasa tanggungjawab erat masing-masing. Bukan tidak mungkin mempertahankan situasi kondusif ini," pungkas Wiku.