BREAKING NEWS Update Corona 10 Mei 2022: Tambah 456 Kasus Baru, 20 Jiwa Meninggal
Pemerintah mengumumkan data penambahan kasus baru Covid-19 di Indonesia sebanyak 456 kasus dan 20 jiwa meninggal, Selasa (10/5/2022).
Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah mengumumkan data penambahan kasus baru Covid-19 di Indonesia sebanyak 456 kasus, Selasa (10/5/2022).
Pasca Lebaran, tambahan kasus Corona kembali mengalami kenaikan dibandingkan pada Senin (9/5/2022) kemarin, yakni 254 kasus.
Kali ini, kasus baru bertambah sebanyak 202 orang dari hari Senin, kemarin.
Total kasus infeksi Covid-19 di Indonesia sebanyak 6.049.141 kasus.
Sementara itu, kasus sembuh dari Covid-19 bertambah 659 dan jumlah kasus sembuh mencapai 5.886.870 orang.
Baca juga: Pemerintah Sedang Monitoring untuk Prediksi Kemungkinan Kasus Covid-19 Naik Pasca Lebaran
Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19, Selasa (10/5/2022), untuk kasus kematian harian tercatat bertambah 20 jiwa.
Sehingga, total kasus kematian akibat Covid-19 di Indonesia sebanyak 156.416 jiwa.
Adapun untuk total kasus aktif di Indonesia sebanyak 5.855 orang.
Mengutip situs resmi Kemenkes, total warga yang sudah vaksinasi dosis pertama sebanyak 199.352.565 orang.
Kemudian, sebanyak 165.707.687 dosis kedua telah disuntikkan ke masyarakat.
Untuk vaksinasi Covid-19 dosis ketiga, kini sudah disuntikkan ke 41.133.856 orang.
Baca juga: Update Covid-19 Global 10 Mei 2022: Total Infeksi Capai 517,7 Juta Kasus, Pasien Sembuh 472,6 Juta
Kasus Covid-19 setelah Lebaran Dinilai Aman
Diberitakan Tribunnews.com, Ketua Satgas Covid-19 IDI, Prof Zubairi Djoerban menilai kondisi kasus Covid-19 di Indonesia setelah libur Lebaran 2022 aman.
Diketahui, Lebaran tahun ini pemerintah sudah memperbolehkan masyarakat untuk mudik ke kampung halaman masing-masing.
Sehingga, menyebabkan adanya mobilisasi masyarakat yang cukup besar.
Zubari menyebut, berdasarkan agregat mingguan, kasus Covid-19 tidak mengalami kenaikan yang signifikan, baik secara harian maupun mingguan.
"Kalau kita lihat dari agregat mingguan dan itu lebih bisa dipegang, itu tidak terjadi kenaikan yang signifikan. Baik harian maupun mingguan tidak terjadi kenaikan jumlah yang mencolok atau bermakna," kata Zubari dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV.
Adapun untuk positivity rate di Jakarta masih berkisar di angka 1,9 hingga 2,3 persen.
Meskipun, terlihat mengalami kenaikan, tapi angkanya masih dibawah 3 persen, sehingga risiko penularannya masih terbilang rendah.
"Kalau kita lihat kemudian dari positivity rate, kebetulan saya selalu mencantumkan positivity rate khususnya yang Jakarta ini, empat hari yang lalu itu 1,9 persen. Kemudian naik menjadi 2 persen di hari berikutnya. Dan sehari terakhir ini naik 2,3 persen."
"Ini seolah-olah memang angkanya naik, namun karena dibawah 3 persen, jadi risiko penularan masih amat rendah. Jadi paling tidak masih aman atau relatif aman, tidak terjadi kenaikan yang bermakna," ucap Zubari.
Lebih lanjut, Zubari mengatakan, sebenarnya penilaian kasus Covid-19 dari dampak Lebaran maupun pariwisata yang melonjak ini baru bisa dilihat 2-3 bulan lagi.
Jika dalam 2-3 bulan ke depan kasus Covid-19 di Indonesia tidak mengalami kenaikan kasus yang signifikan, maka kondisi Indonesia sudah aman.
"Jadi penilaian dari dampak lebaran maupun pariwisata yang melonjak itu kita baru bisa lihat 2-3 bulan lagi. Skenarionya bisa tidak terjadi kenaikan, atau ada kenaikan sedikit yang tidak signifikan."
"Dan berarti bulan-bulan berikutnya Insyaallah tahun berikutnya aman sekali untuk Indonesia. Kalau 2-3 bulan lagi tidak terjadi kenaikan yang signifikan," ungkap Zubari.
Catatan Redaksi:
Mari bersama-sama lawan virus Corona. Tribunnews.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS/Gilang Putranto/Faryyanida Putwiliani)
Simak berita lainnya terkait Virus Corona