Pemerintah Sebut Strategi Baru Pandemi Saat Ini Adalah Hidup Berdampingan dengan Covid-19
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan jika perlu ada keyakinan pandemi cepat atau lambat akan usai.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah melalui Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan jika perlu ada keyakinan pandemi cepat atau lambat akan usai.
Meskipun saat ini terdapat kenaikan kasus Covid-19 pada beberapa negara seperti Jepang dan Taiwan.
Apalgi dengan kemunculan sub varian baru Covid-19 BA.4 dan BA.5 di Afrika Selatan.
Umumnya varian baru menjadi pemantik gelombang kasus baru.
Penyakit Covid-19 tidak mengenal batasan wilayah untuk menginfeksi.
Namun bukan berarti tidak bisa diantisipasi.
"Berkaca dengan kondisi kasus Covid-19 secara nasional dan global, maka strategi pada fase baru Covid-19 yang dapat dilakukan saat ini adalah hidup berdampingan dengan Covid-19," ungkapnya pada konferensi pers virtual, Selasa (10/5/2022).
Baca juga: Satgas Covid-19: Trend Mobilitas Meningkat Secar Merata di Seluruh Indonesia
Secara bertahap mengurangi pembatasan aktivitas.
Dan bersamaan mendorong perilaku lebih sehat dan aman.
Kemudian melindung populasi yang lebih berisiko.
Misalnya dengan menggencarkan cakupan vaksin sesuai prioritas kelompok rentan.
Serta menyusun strategi testing lebih spesifik.
Kemudian konsisten melakukan survelens dan menyusun rencana untuk vaksinasi dan testing masal jika keadaan darurat kembali terjadi.
"Lalu meningkatkan inovasi berdasarkan pembelajaran selama pandemi Covid-19. Pengelolaan ilmu pengetahuan, tekonlogi dan kesehatan harus semakin masif untuk upaya deteksi dan pencegahan," tegasnya.
Dengan implementasi upaya baik seluruh elemen masyarakat secara global, maka gelombang baru Covid-19 diharapkan tidak akan muncul kembali.
"Namun jika tidak mampu menjalankannya, maka perlu ada kerelaan kembali menjalani pengetatan aktivitas demi kesehatan dan keselamatan bersama," pungkasnya.