Respon Positif PB IDI Soal Pelonggaran Masker, Sebaiknya Mulai Bulan Depan
Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Zubairi Djoerban merespons positif adanya aturan mencopot masker di ruang terbuk
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Zubairi Djoerban merespons positif adanya aturan mencopot masker di ruang terbuka.
Tentu saja, aturan ini bukan diartikan pemakaian masker berhenti sama sekali.
Ada kondisi khusus yang mewajibkan masker tetap dipakai.
Baca juga: Eropa Hapus Aturan Penggunaan Masker untuk Penumpang Pesawat
Baca juga: Kebijakan Pelonggaran Masker di Luar Ruangan: Kata Jokowi, Menkes, dan Tanggapan IDI
"Setuju saja dengan kebijakan lepas masker, dan tidak perlu mendramatisir hal ini. Hanya karena mandat dicabut, bukan berarti harus berhenti pakai masker," kata dia dikutip dari akun twitternya @ProfZubairi, Kamis (19/5/2022).
Dokter Spesialis Penyakit Dalam subspesialis Hematologi-Onkologi (Kanker) ini mengatakan, belajar dari pandemi Covid-19 masyarakat jauh lebih siap menghadapi situasi penularan virus, lantaran sudah memiliki kesadaran hidup sehat dan bersih.
"Saatnya masing-masing kita punya kesadaran tentang pola hidup sehat, termasuk pakai masker yang efektif cegah virus menular," imbuh dokter yang berpraktik di RS Kramat 182 ini.
Ia pun memberi catatan atas aturan pelonggaran masker di ruang terbuka ini.
Menurutnya, aturan itu lebih baik dilaksanakan bulan depan.
Alasannya, kini masih melihat perkembangan kasus Covid-19 pasca libur Lebaran 2022.
Lebih lanjut, pelonggaran ini diharapkan juga dapat dibarengi dengan kian masifnya pelacakan kontak dan testing Covid-19.
"Catatan: Idealnya sih kebijakan ini dilakukan bulan depan dengan melihat dulu bagaimana dampak dari mudik. Dan, saya harap, pelacakan kontak dan tes tetap dilakukan. Tidak jadi kendor. Saya optimistis tidak lama lagi Indonesia akan memasuki fase endemik," harap Prof Zubairi