Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pakar Epidemiologi Sarankan Anak Usia 6 sampai 18 Tahun Dapat Vaksin Booster Covid-19 

- Pakar Epidemiologi Griffith University Dicky Budiman menyebutkan jika booster penting untuk anak-anak. 

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Pakar Epidemiologi Sarankan Anak Usia 6 sampai 18 Tahun Dapat Vaksin Booster Covid-19 
Istimewa
Binda Babel melakukan akselerasi vaksinasi Covid-19 bagi anak usia 6-11 tahun. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pakar Epidemiologi Griffith University Dicky Budiman menyebutkan jika booster vaksin Covid-19 penting untuk Anak Anak. 

"Perlu, Anak yang usia 6-18 tahun sudah dapat dua dosis penting sekali untuk booster. Karena memang riset menunjukkan ada penurunan proteksi. Itu sebabnya penting diberikan booster," ungkapnya pada Tribunnews, Sabtu (4/6/2022). 

Karenanya penting untuk dikejar capaian vaksinasi. Ada banyak manfaat dari vaksinasi. Selain melindungi anak dari sakit, infeksi juga membantu mengurangi potensi transmisi di komunitas.

Dan pada gilirannya kata Dicky akan membantu pemulihan sebetulnya. Baik dari segi ekonomi dan pendidikan. Sekolah pun akan tetap tapa muka, tanpa berisiko tutup sekolah di rumah.

"Selain itu juga dengan adanya proteksi ini, dapat mengurangi potensi Long Covid-19. Nah masalahnya adalah ada keterbatasan dari vaksin yang ada saat ini,"kata Dicky menambahkan. 

Pemerintah pun mesti memenuhi kebutuhan. Dan harus mampu karena untuk pemulihan. Selain masalah vaksin, ada tantangan lain yaitu kendala di lapangan.

Berita Rekomendasi

"Dimulai dari masalah cakupan vaksinasi, kenyamanan, akses pada layanan, waktu, kemudian tepat dan jarak," papar Dicky lagi. 

Di sisi lain ada masalah lain yaitu ketidakpercayaan orang dengan vaksin. Sehingga melawan manfaat dan menolak vaksinasi. 

Hal ini disebabkan karena mereka terpengaruh oleh disinformasi dan teori konspirasi. Di sisi lain ada masyarakat yang punya pertanyaan dan belum terjawab.  

"Nah ini yang harus diperhatikan. Dan vaksin bukan hal satu-satunya pengendalian pandemik. Karena senjatanya adalah pemerintah penguatan survelens, penguatan kualitas udara dan sebagainya," ujarnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas