Ketua Satgas IDI Tegaskan Jika Pandemi Telah Berubah Endemi, Covid-19 Tak Hilang Sepenuhnya
Ketua Satgas Penanganan Covid-19 IDI Prof Zubairi Djoerban menyatakan, jika pun status pandemi berubah menjadi endemi, bukan berarti Covid-19 hilang.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof Zubairi Djoerban menyatakan, jika pun status pandemi berubah menjadi endemi, maka bukan berarti Covid-19 akan menghilang.
Artinya lonjakan kasus masih memungkinkan terjadi meski dalam kategori kecil.
"Covid-19 Tetap ada di sekitar kita. Tapi, karena sebagian besar kita sudah divaksin lengkap, maka, kalau terinfeksi, kemungkinan hanya batuk pilek bersin saja. Yang jelas, kita semua jangan jemawa," ujar Prof Zubairi dikutip dari akun twitternya @ProfZubairi, Rabu (8/6/2022).
Baca juga: Cegah Monkeypox, Pakar Ingatkan Soal Pembatasan dan Transportasi Hewan dari Negara Endemik
Menurutnya, faktor cakupan vaksinasi yang cukup baik di Indonesia menaruh andil. Kini cakupan vaksinasi usia dewasa sudah lebih dari 70 persen. Usia lanjut kurang sedikit.
"Booster juga sudah mulai lumayan banyak. Kalau dibandingkan dengan negara lain, cakupan vaksinasi kita juga sudah lumayan bagus," terangnya.
Untuk itu ia pun meminta masyarakat tetap waspada dan taat dalam menjalankan protokol kesehatan.
"Covid-19 itu penyakit yang dinamis. Amat dinamis. Jadi, masih ada kemungkinan terjadi kenaikan. Harus tetap waspada dan taat prokes," pesan dokter yang berpratik di RS Kramat Jati ini.
Baca juga: Satgas Covid-19 Sarankan Masyarakat Tetap Pakai Masker Saat Beraktivitas
Menurutnya, melihat penularan Covid-19 kini menandakan kondisi telah memasuki tahapan endemi.
Positivity rate-nya stabil di bawah 3 persen. Keterisian tempat tidur (BOR) dan angka kematian juga rendah sekali.
Selain itu, kasus harian Covid-19 saat ini ketika memasuki bulan Juni, selalu di bawah 400.
"Saya akan jawab iya (akan memasuki tahap endemi). (Kasus harian di Indonesia) Ini bagus sekali. Bandingkan dengan Amerika Serikat yang telah menyatakan endemi namun kasusnya masih 70 ribu kasus per hari," kata dokter spesialis penyakit dalam subspesialis hematologi-onkologi (kanker) ini.
Jika pun dibandingkan dengan situasi Covid-19 negara lain, Indonesia juga terbilang baik.
"Kalau dibandingkan dengan situasi negara tetangga? Kita jauh di bawah. Masih di bawah Singapura, Malaysia, Australia, apalagi Korea Utara yang saat ini ranking satu dunia," tutur Prof Zubairi.