Pandemi Belum Berakhir, Komunikasi Risiko Pemerintah Penting untuk Tutup Peluang Perkembangan Virus
Pakar Epidemiologi Griffith University Dicky Budiman mengatakan jika pemerintah harus menyampaikan secara strategi komunikasi.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
"Mengendalikan covid bukan hanya dari perilaku, bukan hanya vaksin, bukan hanya obat, tapi juga bicara bagaimana meningkatkan kualitas udara," papar Dicky
Jika Ingin Lepas dari Status Pandemi, WHO Perbarui Rekomendasi Perilaku Hidup Bersih
Terpisah, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito menyampaikan rekomendasi perilaku yang seharusnya dilakukan setelah terlepas dari belenggu pandemi Covid-19.
Sebelumnya Wiku mengingatkan jika perilaku hidup bersih adalah kunci menghadapi pandemi selanjutnya. Di antaranya memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan maupun menjauhi kerumunan.
Baca juga: Agar Lepas dari Status Pandemi, WHO Perbarui Rekomendasi Perilaku Hidup Bersih Saat Aktivitas
Lalu pada Mei 2022 lalu, dengan prinsip patuhi bersama, terlindungi bersama, WHO memperbaharui rekomendasi perilaku masyarakat dalam beraktivitas.
Dengan menyesuaikan kondisi kasus covid-19 secara global.
Inisiatif Vaksin
Pertama, inisiatif untuk vaksinasi sesuai jadwal yang ditetapkan dan mengikuti kaidah yang berlaku.
Jaga Jarak, Tetap Jauhi Kerumunan
Kedua usahakan menjaga jarak jika mampu.
Bahkan dengan orang yang tampak sehat sekalipun, lalu menjauhi kerumunan.
Baca juga: Setelah Pelonggaran, Kapan Bebas Masker Sepenuhnya? Berikut Penjelasan Pemerintah
Hal ini untuk menjamin proteksi terbaik dari peluang yang masih tetap ada dari pandemi Covid-19.
Pakai Masker di Ruang Tertutup dan Minim Sirkulasi Udara
Ketiga gunakan masker yang sempurna, menutupi mulut dan hidung ketika sulit menjaga jarak dan dalam ruangan tertutup.
Begitu juga pada tempat yang memiliki sirkulasi udara minim.
Sering Membersihkan Tangan
Keempat sering membersihkan tangan dengan tisu basah beralkohol, sabun atau air.