Kemenkes Sebut Mayoritas Pasien Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 di Bali Tak Bergejala
Di Bali, ada empat pasien subvarian Omicron BA.4 dan BA.5. Riciannya, seorang WNI dan tiga lainnya WNA.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dr. Mohammad Syahril, Sp.P, MPH mengatakan, mayoritas pasien subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 di Bali tidak bergejala.
Syahril merinci, satu orang WNI yang positif BA.4 merupakan laki-laki berusia 27 tahun.
"Kemudian kondisi klinisnya tidak bergejala dan vaksinasi Covid-19 sudah dua kali," ujarnya dalam keterangan pers virtual, Jumat (10/6/2022).
Baca juga: Kemenkes: Kasus Subvarian Omicron Baru Ditemukan di Bali, 1 WNI Positif BA.4 dan 3 WNA Positif BA.5
Kemudian 3 WNA positif subvarian BA.5, semuanya laki-laki merupakan pelaku perjalanan luar negeri (PPLN).
WNA pertama berusia 45 tahun, merupakan delegasi The Global Platform Disaster Risk Reduction (GPDRR).
"Pasien kedua ini tidak bergejala dan sudah vaksin tiga kali (J&J)," kata dia.
Kemudian, WNA kedua berusia 57 tahun, kondisi klinisnya bergejala ringan yakni sakit tenggorokan dan bedan pegal-pegal.
Juga menjadi bagian delegasi GPDRR.
"Pasien ketiga ini bahkan sudah divaksin sebanyak empat kali (Pfizer)," imbuhnya.
Serta WNA sebagai pasien keempat laki-laki berusia 34 tahun juga sebagai delegasi GPDRR. Hasil PCR positif namun tidak menunjukan gejala.
Bersangkutan sudah vaksin 3 kali, 2 kali dengan AstraZeneca dan satu kali dengan J&J.
"Dari kondisi ini tiga orang itu tidak bergejala. Hanya satu orang yang bergejala ringan dengan sakit tenggorokan dan badan pegal. Mereka rata-rata sudah divaksin bahkan sudah ada 4 kali divaksin," ungkap dirut RSPP Sulianti Suroso ini.
Kemenkes menyatakan, keempat kasus tersebut dilaporkan pada tanggal 6 Juni 2022 lalu.
Setelah melalui pemeriksaan Whole Genome Sequencing atau WGS, maka hasilnya pada 9 Juni menyatakan, satu orang positif BA.4 dan tiga orang positif BA.5.