Puncak Kasus Covid-19 Varian BA.4 dan BA.5 Diprediksi Terjadi Bulan Depan
Puncak kasus Covid-19 subvarian baru yakni BA.4 dan BA.5 diprediksi akan terjadi pada minggu kedua bulan Juli 2022.
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Puncak kasus Covid-19 subvarian baru yakni BA.4 dan BA.5 diprediksi akan terjadi pada minggu kedua bulan Juli 2022.
Lalu bagaimana persiapan Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet untuk mengantisipasi adanya lonjakan varian baru tersebut?
Kepala Humas RSDC Wisma Atlet, Mintoro Sumego, mengungkapkan pihaknya sudah mempersiapkan segala macam keperluan untuk mengantisipasi adanya lonjakan.
"Untuk Wisma Atlet ke depan kita tetap standby sampai ada perintah lebih lanjut untuk menghadapi jika terjadi lonjakan pasien yang kita siapkan adalah personel," kata Mintoro kepada wartawan, Sabtu (18/6/2022).
Baca juga: Pasien Covid-19 di RSDC Wisma Atlet Meningkat Signifikan Bulan Ini
Mintoro menyebut nantinya RSDC Wisma Atlet Kemayoran akan melakukan persiapan khusus terkait dengan itu.
"Nanti kalau pasiennya 100 kita sudah punya berapa tenaga kesehatan, relawan yang harus kita siapkan, kalau naik lagi jadi 200 kita siapkan lagi semuanya sudah disiapkan sesuai kontijensi yang ada," ungkapnya.
Selanjutnya, kata Mintoro, persiapan khusus yang dilakukan pihaknya adalah ketersediaan alat medis hingga obat-obatan agar pasien bisa tertangani dengan baik.
"Kita siapkan peralatan medis, sampai saat ini oksigen kita cukup, ventilator kita juga cukup, disamping itu kita obat-obatan abis pakai juga kita masih mumpuni semua, disamping itu pemeriksaan masih cukup," jelasnya.
Ketiga, lanjut Mintoro, akomodasi pasien juga diutamakan agar tidak ada pasien yang tidak tertampung saat terjadinya lonjakan tersebut.
"Sementara ini kita siapkan di tower 5 dan 6, selanjutnya kalau memang jumlahnya (pasien) sangat banyak sekali kita siapkan di tower 4,5,6 dan 7. Jadi semuanya disesuaikan dengan kontijensi yang ada," paparnya.
Sementara itu, untuk saat ini, RSDC Wisma Atlet belum menerima pasien Covid-19 subvarian BA.4 dan BA.5.
Sebelumnya, Puncak kasus Covid-19 gelombang subvarian baru Omicron BA.4 dan BA.5 diprediksi terjadi setelah satu bulan penemuan kasus pertama di Indonesia.
Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin menyebut, minggu kedua dan ketiga pada Juli akan menjadi puncak penyebaran subvarian tersebut.
"Di minggu kedua Juli atau minggu ketiga Juli, kita akan lihat puncak kasus dari BA.4 dan BA.5," kata dia dalam konferensi pers virtual, Senin (13/6/2022).
Lebih lanjut ia mengatakan, puncak kasus subvarian ini tidak akan tinggi seperti kasus Delta
"Semua negara sudah siap-siap ada gelombang berikutnya. Kalau memang benar-benar masyarakat kita siap termasuk dengan sistemnya yang baik, kemungkinan besar puncaknya tidak akan tinggi dan ditambah dengan adanya booster, tentu daya tahan imunitas masyarakat akan bertahan 6 bulan lagi sampai bulan Februari Maret tahun depan," ungkap Budi.