Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hasil Studi: Omicron BA.4 dan BA.5 Kebal Antibodi dari Vaksin Maupun Infeksi Sebelumnya

Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 disebut kebal dari respons antibodi di antara orang yang pernah terinfeksi Covid-19 dan mereka yang telah divaksin.

Penulis: Rica Agustina
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Hasil Studi: Omicron BA.4 dan BA.5 Kebal Antibodi dari Vaksin Maupun Infeksi Sebelumnya
KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo
Ilustrasi Covid-19 Varian Omicron - Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 disebut kebal dari respons antibodi di antara orang yang pernah terinfeksi Covid-19 dan mereka yang telah divaksin. 

BA.4 dan BA.5 adalah varian penyebaran tercepat yang dilaporkan hingga saat ini, dan mereka diperkirakan akan mendominasi penularan Covid-19 di Amerika Serikat, Inggris, dan seluruh Eropa dalam beberapa minggu ke depan, menurut Pusat Eropa untuk Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (ECDC).

Baca juga: Presiden Jokowi Sebut Vaksinasi Booster Sepi Peminat, Begini Tanggapan Satgas Covid-19

Baca juga: Trend Kenaikan Kasus Covid-19 di Indonesia Kemungkinan Akibat Sub Varian BA.4 dan BA.5

Covid-19 Masih Memiliki Kapasitas untuk Bermutasi Lebih Jauh

Dalam makalah New England Journal of Medicine, di antara 27 peserta penelitian yang telah disuntik dua dosis vaksin dan dosis ketiga vaksin Pfizer/BioNTech, para peneliti menemukan bahwa dua minggu setelah dosis booster, tingkat antibodi penetral terhadap subvarian Omicron jauh lebih rendah daripada tanggapan terhadap virus Corona asli.

Tingkat antibodi penetralisir lebih rendah dengan faktor 6,4 melawan BA.1; dengan faktor 7 melawan BA.2; dengan faktor 14.1 melawan BA.2.12.1 dan dengan faktor 21 melawan BA.4 atau BA.5, para peneliti menjelaskan.

Di antara 27 peserta yang sebelumnya telah terinfeksi dengan subvarian BA.1 atau BA.2 rata-rata 29 hari sebelumnya, para peneliti menemukan hasil yang serupa.

Pada mereka dengan infeksi sebelumnya, para peneliti menggambarkan tingkat antibodi penetralisir yang lebih rendah dengan faktor 6,4 melawan BA.1; dengan faktor 5,8 melawan BA.2; dengan faktor 9,6 melawan BA.2.12.1 dan dengan faktor 18,7 melawan BA.4 atau BA.5.

Baca juga: Presiden Jokowi Sebut Vaksinasi Booster Sepi Peminat, Begini Tanggapan Satgas Covid-19

Baca juga: Kasus Covid-19 Naik, Satgas Terbitkan Surat Edaran Protokol Kesehatan untuk Kegiatan Berskala Besar

Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan apa sebenarnya arti tingkat antibodi penetralisir untuk efektivitas vaksin dan apakah temuan serupa akan muncul di antara kelompok peserta yang lebih besar.

BERITA TERKAIT

"Data kami menunjukkan bahwa Covid-19 masih memiliki kapasitas untuk bermutasi lebih lanjut, menghasilkan peningkatan penularan dan peningkatan pelepasan antibodi," kata Barouch seperti dikutip CNN.

"Ketika pembatasan pandemi dicabut, penting bagi kita untuk tetap waspada dan terus mempelajari varian dan subvarian baru saat mereka muncul."

Sebuah studi terpisah, yang diterbitkan dalam jurnal Nature minggu lalu, menemukan bahwa Omicron dapat mengembangkan mutasi untuk menghindari kekebalan yang ditimbulkan oleh infeksi BA.1 sebelumnya, yang menunjukkan vaksin booster BA.1 mungkin tidak mencapai perlindungan spektrum luas terhadap subvarian Omicron baru seperti BA.4 dan BA.5.

Baca juga artikel lain terkait Virus Corona

(Tribunnews.com/Rica Agustina)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas