Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pakar: Puncak Kasus Covid-19 Tidak Hanya Ditandai dengan Orang Sakit dan Angka Kematian

Menurut Pakar Epidemiologi Griffith University Dicky Budiman peningkatan gelombang kasus tidak selalu diikuti oleh angka kesakitan atau keparahan

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Pakar: Puncak Kasus Covid-19 Tidak Hanya Ditandai dengan Orang Sakit dan Angka Kematian
Shutterstock
Ilustrasi Covid-19 varian Omicron. Pakar Epidemiologi Griffith University Dicky Budiman menyebutkan jika peningkatan gelombang kasus tidak selalu diikuti oleh angka kesakitan atau keparahan. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pakar Epidemiologi Griffith University Dicky Budiman menyebutkan jika peningkatan gelombang kasus tidak selalu diikuti oleh angka kesakitan atau keparahan.

Namun dilihat dari data awal dengan kasus infeksi yang meningkat. Ditunjukkan terjadi trend peningkatan kasus yang terus meningkat secara konsisten.

"Jadi bukan naik turun. Nah oleh karena itu penting sekali survelens ade kuat, testing tracking yang ade kuat. Sehingga bisa mensuplai informasi atau data memadai yang kuat untuk melihat situasi," ungkapnya pada Tribunnews, Jumat (8/7/2022).

Dicky pun melihat jika Indonesia sudah mengalami tren kenaikan kasus. Walau dari data ditunjukkan kasus di bawah per 1 juta populasi. Namun hal ini tidak bisa langsung dibandingkan dengan negara lain.

Karena bicara sistim kesehatan, kapasitas dan kemampuan mendeteksi memiliki perbedaan. Apa lagi penduduk Indonesia jauh lebih besar dan tersebar.

"Kemudian kesadaran testing juga berbeda dalam artian pasif aktif. Selain itu masyarakat Indonesia kalau sakit tidak langsung ke rumah sakit banyak di rumah. Itulah yang terjadi," pungkasnya.

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas