Epidemiolog UGM Nilai Faktor Utama Kenaikan Kasus Covid-19 karena Mobilitas Tinggi
Beberapa pekan terakhir kasus Covid-19 harian mengalami lonjakan. Teranyar, kasus nasional nyaris 4 ribu dalam sehari.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Beberapa pekan terakhir kasus Covid-19 harian mengalami lonjakan. Teranyar, kasus nasional nyaris 4 ribu dalam sehari.
Epidemiolog UGM, dr. Bayu Satria Wiratama, M.P.H., menyebutkan faktor utama kenaikan kasus Covid-19 yang terjadi saat ini karena mobilitas masyarakat yang cukup tinggi.
Namun, di sisi lain kebiasaan penggunaan masker menurun, terutama di dalam ruangan termasuk transportasi publik dan tempat ibadah.
“Selain itu juga ditunjang dengan adanya beberapa masyarakat yang menganggap enteng gejala Covid-19 dan terkait juga dengan angka vaksinasi yang cenderung melambat bahkan untuk dosis lengkap,” imbuhnya seperti dikutip dari laman UGM, Kamis (14/7/2022).
Bayu menilai, keputusan yang diambil oleh pemerintah tepat untuk kembali melakukan pengetatan pemakaian masker.
“Dengan adanya tren sedikit peningkatan kasus saat ini, saya rasa sudah tepat himbauannya untuk tetap menggunakan masker terutama di dalam ruangan,” ucapnya.
Menurutnya penggunaan masker sangat krusial saat berada di keramaian, dalam ruangan seperti sekolah, kantor tempat ibadah, maupun transportasi publik. Sebab, pada lokasi-lokasi tersebut berisiko tinggi terjadinya penularan apabila terdapat orang yang terinfeksi Covid-19 di lokasi yang sama.
Baca juga: Kata Menkes Budi Gunadi Sadikin, Covid-19 di Indonesia Masih Terkendali Berdasarkan Standar WHO
Untuk menekan kasus Covid-19, Bayu menyebutkan pentingnya peningkatan angka vaksinasi dosis lengkap dan booster. Pasalnya, infeksi Covid-19 tidak bisa dicegah dengan sempurna, namun tetap bisa mencegah keparahan yang ditimbulkan dengan vaksin.
“Karena mencegah infeksi tidak bisa dengan vaksin saja tapi harus dengan 3M terutama masker. Vaksin lebih ke menurunkan risiko keparahan sehingga harapannya kalaupun lalai dengan masker dan terinfeksi Covid-19 maka tidak sampai parah,” terang Bayu.