BREAKING NEWS Update Covid-19 per 21 Juli 2022: Tambah 5.410 Kasus Baru, 5 Jiwa Meninggal
Pemerintah mengumumkan perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia yang bertambah 5.410 orang dan 5 jiwa meninggal pada Kamis (21/7/2022).
Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah mengumumkan jumlah tambahan kasus baru Covid-19 di Indonesia sebanyak 5.410 orang pada Kamis (21/7/2022).
Tambahan kasus baru virus Corona ini mengalami penurunan dibandingkan pada Rabu (20/7/2022), di angka 5.653 kasus.
Setelah beberapa hari meningkat, kini kasus baru Covid-19 berkurang 243 kasus dibandingkan Rabu, kemarin.
Berdasarkan data dari Satgas Covid-19, Kamis (21/7/2022), total kasus baru virus Corona di Indonesia berjumlah 6.154.494 kasus.
Adapun untuk kasus sembuh dari Covid-19 bertambah 2.925 orang.
Sehingga, total pasien sembuh di Indonesia pun mencapai 5.960.833 orang.
Baca juga: Jemaah Haji Indonesia Positif Covid-19 Bertambah, Total 18 Orang
Sementara itu, kasus kematian harian di Indonesia tercatat bertambah 5 jiwa.
Total kasus kematian di Indonesia berjumlah 156.880 jiwa.
Kemudian, untuk kasus aktif di Indonesia mencapai 36.781 kasus pada Kamis ini.
Mengenai perkembangan cakupan vaksinasi Covid-19, sebanyak 202.079.997 dosis telah disuntikkan ke masyarakat pada Kamis (21/7/2022).
Kemudian, 169.703.944 warga telah mendapatkan vaksinasi dosis kedua.
Warga yang mendapatkan vaksinasi Covid-19 dosis ketiga atau booster sebanyak 53.830.281 orang.
Baca juga: Lokasi Vaksin Booster Covid-19 di Surabaya: RS Bhayangkara, Grand City Mall, hingga Mall TP Surabaya
Ahli Ingatkan Pandemi Covid-19 Belum Berakhir
Diberitakan Tribunnews.com, Pakar epidemiologi Griffith University, Dicky Budiman, mengatakan puncak kasus
Covid-19 bukan menjadi tanda berakhirnya pandemi Covid-19.
Sebab, saat ini masih berpotensi adanya gelombang berikutnya
Apalagi sub varian lain dari Covid-19 yang masih terus ada.
Meski ada kemungkinan endemi, Dicky menegaskan, untuk jangan dijadikan sebagai tujuan akhir.
"Sekali lagi endemi itu tidak baik. Berbahaya dan tidak boleh jadi tujuan," katanya kepada Tribunnews.com, Selasa (19/7/2022).
Dicky mengingatkan, saat ini Indonesia berada dalam masa gelombang keempat.
Setiap gelombang, kata Dicky, bisa menimbulkan angka kematian dan kesakitan.
Ditambah adanya kemungkinan Long Covid-19.
Sehingga, strategi yang harus dipilih tentu harus berupa pencegahan, bukan pengobatan.
"Pengobatan harus di belakang. Mencegah harus prinsip utama dari pada terinfeksi. Karena beban Long Covid-19 menjadi masalah besar ke depan," tegas Dicky.
Catatan Redaksi:
Mari bersama-sama lawan virus Corona. Tribunnews.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS/Gilang Putranto/Aisyah Nursyamsi)
Simak berita lainnya terkait Virus Corona