Waspada Omicron, Amankah Cuci Hidung dengan Nose Sanitizer?
Kebersihan ronggga hidung menjadi penting karena merupakan jalan masuk virus Covid-19.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Mantan Direktur Badan Kesehatan Dunia (WHO) Asia Tenggara, Profesor Dr. Tjandra Yoga Aditama menyoroti adanya peningkatan angka kasus dan kematian pasien Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu belakangan ini.
"Dari kacamata kesehatan masyarakat, adanya trend atau kecenderungan kenaikan kasus dan meninggal dari waktu ke waktu ini tentu perlu kita amat waspadai bersama," katanya dalam webinar bertajuk Terobosan Terapi Penanganan Covid-19 di Dunia, pada akhir pekan lalu.
Pendiri Asosiasi Rumah Sakit Daerah Seluruh Indonesia (ARSADA) dr. Umar Wahid, Sp.P. menambahkan, kewaspadaan bisa dilakukan dengan berbagai upaya. Seperti pencarian kasus melalui tes, pelacakan kontak, upaya pengobatan serta penegakan protokol kesehatan yang ketat dan penelitian medis harus dilakukan tetap dilakukan.
“Selain menjaga prokes, diperlukan terobosan-terobosan dalam dunia medis untuk menanggulangi Covid-19 sehingga kegiatan sosial ekonomi tidak terganggu.” kata dokter Umar.
Salah satunya ditingkat global, penelitian terkait formula Nitric Oxide Nasal Spray (NONS) yang mampu membunuh berbagai virus termasuk Covid-19 di saluran pernapasan atas, telah diakui oleh jurnal kesehatan terkemuka di dunia The Lancet Global Health.
Kebersihan ronggga hidung menjadi penting karena merupakan jalan masuk virus Covid-19.
Mencuci rongga hidung menggunakan nose sanitizer dapat melengkapi protokol kesehatan yang ada.
Baca juga: Kebiasaan Mengenakan Masker di Singapura, Jepang, dan Korsel Tekan Tingkat Kematian karena Omicron
Saat ini, alat kesehatan portable di dunia dengan teknologi NONS adalah Enovid Nose Sanitizer atau spray hidung yang dikembangkan oleh SaNOtize, perusahaan farmasi global asal Kanada.
Diharapkan, Enovid dapat menjadi terobosan dalam terapi penanganan Covid-19.
Enovid telah melalui uji klinis fase tiga yang dilakukan di India terhadap pasien Covid-19 yang mengalami gejala ringan dan tergolong sebagai kelompok beresiko mengalami peningkatan penyakit, tidak divaksinasi, berusia di atas 45 tahun, dan memiliki satu atau lebih penyakit penyerta (komorbid).
Hasilnya, Enovid dapat membunuh virus di rongga hidung sebanyak 93,7 persen dalam waktu 24 jam dan 99 persen dalam 48 jam.
“Bentuknya yang portable dilengkapi teknologi dual chamber yang dapat menghasilkan nitric oxide dengan formulasi yang tepat ketika disemprotkan ke hidung sehingga terjaga kualitasnya. Enovid mudah diakses oleh masyarakat dan bisa dibawa kemana-mana untuk mencegah penularan berbagai virus, termasuk Covid-19”, ungkap Co-Founder sekaligus CEO SanNOtize Dr. Gilly Regev, PhD.
Pengembangan terapi berbasis nitric oxide atau nitrogen oksida ini diharapkan, dapat membantu masyarakat untuk melindungi diri dari Covid-19 dengan lebih mudah.
"Ketatkan kembali protokol kesehatan dan cegah virus masuk rongga pernapasan. Waspada namun kita boleh tidak panik," pesan Prof Tjandra.