Kementerian Kesehatan Jelaskan Alasan Booster Covid-19 untuk Anak dan Remaja Belum Jadi Prioritas
Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) Mohammad Syahril mengungkapkan, alasan pihaknya belum memprioritaskan pemberian booster Covid-19.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes) Mohammad Syahril mengungkapkan, alasan pihaknya belum memprioritaskan pemberian booster Covid-19 untuk anak dan remaja.
"Jadi sekarang ini prioritas kita adalah vaksin booster pertama untuk seluruh masyarakat. Vaksin ini baru tercapai 28 persen per hari ini, kita minimal 50 persen. Jadi tolong disampaikan risiko ini ke masyarakat," kata dia saat ditemui di Jakarta Selatan, Rabu (10/9/2022).
Lebih lanjut, vaksin booster anak sampai saat ini masih dalam tahap kajian.
"Untuk anak-anak masih dalam kajian," tuturnya lagi.
Begitu pula dengam vaksin booster untuk remaja.
Meski BPOM telah menerbitkan vaksin booster homolog Pfizer untuk usia 16-17 tahun namun perlu dipertimbangkan dengan matang pemberian booster tersebut.
Baca juga: Kemenkes Belum Terbitkan Aturan Pelaksanaan Vaksin Booster Pfizer bagi Remaja di Bawah 18 Tahun
"Intinya yang dikeluarkan oleh BPOM itu hanya untuk Pfizer. Sementara yang sudah banyak kita lakukan ini di luar itu pakai Sinovac. Sehingga kita tunggu saja, kita lagi mencari pola agar win-win solution semua. Jangan sampai nanti kacau di masyarakat, karena tidak homolog. Karena Pfizer homolog," tutur dirut RSPI Sulianti Suroso.