Pakar Epidemiologi UI Sebut Vaksin Covid-19 Jadi Faktor Terbesar Tingkatkan Kadar Antibodi
Survei serologi menyatakan terjadi peningkatan kadar antibodi terhadap Covid-19 sebesar lebih dari 4 kali lipat.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Survei serologi menyatakan terjadi peningkatan kadar antibodi terhadap Covid-19 sebesar lebih dari 4 kali lipat.
Diketahui peningkatan antibodi disebabkan oleh vaksinasi dan infeksi. Namun, faktor terbesar diasumsikan karena vaksin Covid-19.
Hal ini disampaikan oleh salah seorang Tim Pandemi Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia, sekaligus Epidemiologi (UI) dr Pandu Riono.
Survei Serologi yang dilakukan oleh Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) Kementerian Kesehatan RI dan Tim Pandemi FKM UI mengumumkan terjadi peningkatan antibodi pada populasi Indonesia sebanyak 98,5 persen.
Hal ini diikuti dengan peningkatan kadar antibodi populasi Indonesia. Jika dibandingkan Desember 2021 kadar antibodi adalah sebesar 444 u/ml. Sedangkan pada Juli 2022 meningkatkan menjadi 2097 u/ml.
Menurut survei ini, setidaknya ada dua penyebab kenaikan antibodi masyarakat, yaitu karena vaksin Covid-19 dan Terinfeksi. Namun, Pandu bersama tim mengasumsikan jika faktor terbesar karena vaksin.
Baca juga: Kasus Covid-19 Naik, Sekolah Tatap Muka Tetap Aman Dilakukan, Syaratnya Jaga Prokes dan Vaksin
"Kita beranggapan bahwa peningkatan kadar antibodi lebih banyak ditentukan vaksin. Kalau diasumsikan, ternyata begitu melengkapi status vaksinasi dan naik kelas terjadi perubahan kadar antibodi, yaitu Jadi semakin tinggi ini,"ungkapnya pada konferensi pers virtual, Kamis (11/9/2022).
Peningkatan kadar antibodi ini pun didukung dengan cakupan vaksinas booster yang jauh lebih tinggi. Sehingga terjadi peningkatan antibodi.
Saat ini memang telah terjadi peningkatan penduduk yang sudah divaksinasi dibandingkan tahun lalu. Vaksin dosis utama yang tadinya 70 persen menjadi 80 persen.
Sedangkan vaksinasi booster pun terus meningkat. Sebelumnya angkat vaksin booster adalah 0,5 persen, saat ini menjadi 22,6 persen.
"Hal ini membuktikan bahwa vaksinasi terutama booster, lebih berperan dalam meningkatkan kadar antibodi. Itu yang seharusnya menjadi poin utama," tegasnya.
Pada survei serologi juga ditemukan kada antibodi pada kelompok 18 tahun ke atas jauh lebih tinggi. Dan kelompok ini telah mendapatkan vaksinasi dosis ketiga atau booster.
"Kadar antibodinya jauh lebih tinggi. Hampir 2-3 kali lipat. Menunjukkan vaksin jauh lebih berperan dari pada infeksi," pungkasnya.