BREAKING NEWS Update Covid-19, 14 Oktober 2022: Tambah 1.786 Kasus Hari Ini
Berikut update terbaru data penambahan Covid-19 di Indonesia pada hari ini, Jumat (14/10/2022), berdasarkan data dari laman covid.go.id.
Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah kembali merilis perkembangan kasus virus corona (Covid-19) pada Jumat (14/10/2022).
Berdasarkan data dari laman covid.go.id, jumlah kasus positif Covid-19 mengalami penambahan sebanyak 1.786 kasus pada hari ini.
Penambahan kasus hari ini lebih sedikit dibandingkan hari sebelumnya, yakni 1.830 kasus.
Total kasus Covid-19 di Indonesia saat ini menjadi 6.453.864 terhitung mulai 2 Maret 2020.
Untuk angka kesembuhan Covid-19 juga mengalami peningkatan, yakni sebanyak 1.524 orang.
Hari Kamis kemarin, penambahan jumlah pasien yang sembuh ada 1.713 orang.
Baca juga: Kemkominfo Gandeng MUI Beri Literasi Masyarakat Soal Penanganan Covid-19
Maka total pasien sembuh dari Covid-19 pun kini berjumlah 6.278.113 orang.
Sementara itu, untuk kasus meninggal karena Covid-19 hari ini, bertambah 18 orang.
Jumlah kasus pasien meninggal virus Corona di Indonesia sebanyak 158.281 jiwa.
Kemudian, untuk kasus aktif Covid-19 di Indonesia mencapai 17.470 kasus pada Jumat (14/10/2022).
Jokowi Luncurkan Vaksin Covid-19 Buatan Indonesia
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meluncurkan vaksin Covid-19 buatan Indonesia, Indovac, di Bandung Jawa Barat pada Kamis (13/10/2022).
Vaksin tersebut diproduksi oleh perusahaan BUMN yakni PT Bio Farma.
"Dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim pada pagi hari ini saya luncurkan vaksin Indovac produksi PT Bio Farma Bandung," kata Jokowidilansir Tribunnews.
Presiden mengatakan PT Bio Farma bisa memproduksi vaksin sebanyak 20 juta dosis pada tahun ini.
Jumlah produksi pertahunnya bisa bertambah hingga 120 juta dosis vaksin.
Presiden meminta Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Menteri BUMN Erick Thohir untuk terus mendorong PT Bio Farma memproduksi vaksin.
Sehingga kebutuhan vaksin di Indonesia dapat dipenuhi secara mandiri.
“Sehingga nanti akan betul-betul menghasilkan sebuah revenue yang semakin besar bagi negara dan kita memiliki kemandirian berdikari betul dalam urusan vaksin,” pungkasnya.
(Tribunnews.com/Milani Resti/Taufik Ismail)