Inilah 4 Sosok Inspiratif yang Kampanyekan Vaksinasi Covid-19 untuk Lansia
lansia menjadi salah satu kelompok masyarakat yang perlu mendapatkan perhatian lebih terkait penyebaran Covid-19.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pandemi virus corona (Covid-19) yang telah berlangsung selama lebih dari 2 tahun, tentunya telah membawa semua orang memasuki pola kehidupan era 'new normal'.
Saat ini, protokol dan perilaku kesehatan baru telah terbentuk secara luas pada masyarakat, padahal sebelumnya kebiasaan ini hanya diterapkan untuk menekan angka penularan Covid-19.
Pada 2022, masyarakat mulai memperoleh informasi berupa narasi bahwa 'pandemi akan segera berakhir'.
Nah, upaya pemerintah dalam menjalankan masa transisi dari masa pandemi menuju persiapan endemi pun telah ditunjukkan, satu diantaranya melalui penerapan peraturan yang memperbolehkan masyarakat untuk tidak memakai masker di ruang terbuka.
Namun Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan bahwa jika pemerintah berencana melakukan pencabutan status pandemi Covid-19, tentunya akan ada beberapa langkah yang perlu disiapkan oleh pemerintah.
Di sisi lain, upaya pemberian vaksinasi dosis lengkap pada masyarakat, terutama untuk kelompok rentan seperti lanjut usia (lansia) saat ini masih terus digalakkan.
Perlu diketahui, lansia menjadi salah satu kelompok masyarakat yang perlu mendapatkan perhatian lebih terkait penyebaran Covid-19.
Oleh karena itu, vaksinasi menjadi salah satu hal yang harus digaungkan terhadap kelompok ini, sebagai bentuk 'benteng' agar terhindar dari paparan Covid-19.
Untuk meningkatkan capaian vaksinasi dosis lengkap di kalangan masyarakat, Kemenkes pun menggiatkan rangkaian program kampanye Semangat Dapat Vaksinasi Lengkap (SIAP).
Program ini bertujuan untuk meningkatkan percepatan dan kesediaan para lansia dalam mendapatkan vaksinasi lengkap.
Menariknya, salah satu kegiatan yang diadakan dalam kampanye ini adalah kompetisi pemilihan Pahlawan Lansia SIAP, yang didukung oleh United States Agency for International Development (USAID) melalui program Breakthrough ACTION for Covid-19 dan diadakan di bawah koordinasi Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat.
Dalam kompetisi tersebut, telah terpilih 10 orang lanjut usia yang mewakili 10 kabupaten/kota di Indonesia dan menjadi Pahlawan Lansia SIAP.
Sosok Pahlawan Lansia SIAP ini memiliki peranan yang sangat penting, terutama di wilayah yang masih berada di tingkat capaian vaksinasi Covid-19 yang rendah.
Selain itu, Pahlawan SIAP akan menjadi bagian dari agen perubahan yang bertugas memberikan edukasi lanjutan bagi para lansia untuk mendapatkan vaksinasi lengkap Covid-19.
Baca juga: Lansia Dianjurkan Berolahraga, Bisa Tingkatkan Kualitas Hidup dan Bikin Hati yang Lebih Bahagia
Kemudian ia juga berperan dalam mengupayakan giat sosialisasi dan persuasi penerapan pola hidup sehat berkesinambungan, serta strategi bersiap siaga melewati pandemi, khususnya kepada masyarakat lansia di wilayahnya masing-masing.
Pahlawan Lansia SIAP yang telah terpilih ini, dipastikan memenuhi sederet syarat yang ditentukan, mulai dari telah melakukan vaksinasi Covid-19 dengan dosis lengkap, sehat jiwa dan raga, berusia di atas 60 tahun, hingga merupakan tokoh panutan serta penggerak yang aktif dalam banyak komunitas di lingkup masyarakat.
Nah, ini adalah sederet rangkaian kisah dan cerita inspiratif para pahlawan Lansia Semangat Dapat Vaksinasi Lengkap (SIAP) yang dihimpun dari beberapa wilayah Indonesia, meliputi:
1. Ibu Hj Mas Ati, Champion SIAP berasal dari Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan
Terpilih menjadi pahlawan Lansia SIAP terpilih dari Dinas Kesehatan tingkat Provinsi Sulawesi Selatan, membuat Hj Mas Ati siap untuk berbagi pengalaman dalam melakukan beberapa rencana aksi giat sosialisasi dan persuasif kepada kalangan lansia di Kabupaten Sinjai.
Ia diketahui gigih dalam memberikan update informasi dan melakukan pendataan melalui informasi informal sambil bercengkerama dengan kalangan lansia.
Hj Mas Ati pun kemudian menindaklanjuti proses pendataan tersebut, 'apakah mereka sudah memenuhi prasyarat lengkap vaksinasi, memahami serta tetap mau menjaga diri dengan berperilaku sesuai protokol Covid-19 yang aman'.
Dalam setiap gerak langkahnya, ia pun menjangkau komunitas-komunitas seperti komunitas Persatuan Wanita Olahraga Seluruh Indonesia (Perwosi) yang berkomitmen dalam mengajak kalangan lansia untuk tetap berolahraga atau senam agar tetap sehat dan bugar.
Sosialisasi juga ia lakukan di Badan Kota Majelis Taklim (BKMT), di mana ia kerap memberikan sosialisasi dan penyuluhan dari masjid ke masjid atau majelis taklim.
Bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Sinjai, ia turut bekerja sama dengan beberapa institusi lainnya, diantaranya dengan bank khusus penerimaan dana pensiun lansia.
Karena sebelum kelompok lansia mengambil dana pensiun, mereka diberi pengarahan dan penyuluhan dari Hj Mas Ati dan dinas kesehatan agar mereka mau melengkapi vaksinasi.
"Sejauh ini, pengalaman tersebut mendapat respons positif. Selanjutnya, tentu saya akan tetap bekerja sama dengan banyak institusi lainnya," kata Hj Mas Ati, dalam keterangan resmi yang diterima Tribunnews, Kamis (27/10/2022).
Pesan penting yang selalu ia sampaikan adalah 'Kita sebagai orang tua atau lansia, tidak boleh menjadi beban bagi keluarga. Jangan sampai kita lansia yang rentan terinfeksi, malah menularkan kepada keluarga'.
"Lansia haruslah tetap sehat terlebih dahulu, menjadi contoh atau teladan bagi keluarga bahwa kualitas hidup kita tetap baik dan sehat, serta masih bisa berdaya secara positif di masa tua kita," tegas Hj Mas Ati.
2. Agustin Esiana, Champion SIAP dari Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur.
Agustin Esiana merupakan seorang yang aktif di berbagai Lembaga dan komunitas, ia menjadi Ketua Kader Desa, Ketua Pokja IV, anggota pengurus Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM), dan penasihat PKK di desa Kejapanan, Kecamatan Gempol, Pasuruan Jawa Timur.
Sebagai seorang pahlawan Lansia SIAP, Agustin kerap memperoleh bahan informasi berupa booklet dan bahan penyuluhannya lainnya dari Dinas Kesehatan serta bidan di wilayahnya.
Tentunya sebelum melakukan sosialisasi dan penyuluhan Covid-19 kepada para lansia, ia telah mempelajari terlebih dahulu bahan-bahan terkini mengenai informasi Covid-19 yang diberikan tersebut.
"Waktu itu, banyak kalangan lansia sebelumnya masih takut dan enggak mau untuk divaksin. Selain itu, kalangan lansia juga banyak memiliki keterbatasan dalam dirinya, terutama kesulitan dalam menjangkau lokasi layanan vaksinasi, menderita komorbid serta kerap kali terpapar hoax yang mengatakan vaksinasi bisa bikin demam panas, sakit, bahkan meninggal," kata Agustin.
Ia mengakui bahwa dirinya sampai melakukan pendekatan personal dengan mendampingi para lansia, mendatangi rumahnya, menjemput dan mengantar mereka yang membutuhkan bantuan agar bisa sampai ke puskesmas terdekat untuk divaksinasi.
Agustin selalu memegang komitmen bahwa saat melakukan pelayanan bagi kaum lansia, ia harus tetap menjaga protokol ketat untuk menjaga diri dan keluarganya.
Langkah memproteksi diri itu diantaranya dengan tetap memakai masker, sarung tangan, serta mencuci tangan sebelum dan sesudah bertugas.
Selain itu, Agustin pun tetap memperhatikan kebersihan dan sterilisasi diri.
"Biasanya sesampai di rumah, saya pun langsung membersihkan badan atau mandi, lalu ganti pakaian bersih," jelas Agustin.
3. Saeruddin, Champion SIAP dari Bantaeng, Makassar, Sulawesi Selatan
Muhammad Saeruddin adalah seorang purna bakti Pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) tahun 2018, ia terakhir menjabat sebagai Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kab Bantaeng.
Dirinya juga merupakan pimpinan BAZNAS Wakil Ketua IV, kabupaten Bantaeng.
Sejak kecil, Saeruddin kerap mengikuti berbagai organisasi dan komunitas sosial, diantaranya kegiatan kepramukaan hingga bergabung dalam himpunan Mahasiswa Islam saat dewasa.
Saat menjadi ASN, ia juga banyak bertugas dalam kegiatan sosial dan kemanusiaan, baik di tingkat kabupaten maupun provinsi.
Panggilan hati, perhatian dan kesadaran inilah yang membuatnya sukarela menjadi agen perubahan sebagai Pahlawan Lansia SIAP, terutama untuk kalangan lansia.
Sebagai tokoh masyarakat, Saeruddin meyakinkan dirinya sendiri bahwa pemerintah dalam hal ini Dinas Kesehatan selalu mendorong pemberian vaksinasi bagi lansia karena memang terbukti baik bagi kesehatan dirinya.
"Seharusnya kita menyerahkan diri (bersikap sukarela) kepada pemerintah untuk divaksinasi. Saya selalu katakan bahwa pemerintah sampai saat ini belum mengesahkan bahwa yang namanya masa pandemi sudah berakhir, dan memasuki status endemi. Sehingga dengan demikian, kita masih harus merasakan dan berpikir bahwa sesungguhnya pandemi masih ada di sekitar kita," tegas Saeruddin.
Ia pun meminta masyarakat terutama para lansia untuk tidak abai terhadap kesehatan mereka.
"Jangan sampai lonjakan Covid-19 melonjak kembali seperti gunung es, sehingga nanti kita kelabakan. Untuk itu, kita masih harus tetap menjalankan 5M, memenuhi standar vaksinasi lengkap, dan tetap mengikuti arahan pemerintah," jelas Saeruddin.
Menurutnya, pemerintah baik dari tim Kabupaten maupun pusat, telah memberikan panduan serta arahan komunikasi yang sangat memuaskan dan lebih dari sekadar informasi yang ia harapkan.
"Panduan tersebut memiliki tutur kata (bahasa) yang lebih terarah sehingga memudahkan komunikasi, penerimaan, dan setiap gerak langkah sosialisasi serta giat persuasif yang dilakukan kepada masyarakat, ñkhususnya lansia," tutur Saeruddin.
Seorang lansia, kata dia, seharusnya bisa menjadi contoh bagi anak-anaknya, keluarga bahkan cucunya.
"Sehingga demikian, kita bisa sama-sama terlindungi. Jangan segan-segan, jangan kita khawatir untuk divaksinasi karena itu penting untuk imunitas tubuh kita. Terus ikuti dan lakukan vaksinasi lengkap 1 dan 2, vaksin booster bahkan nanti hingga booster lanjutan," tegas Saeruddin.
4. Gatot Suprabowo, Champion SIAP dari Lumajang, Jawa Timur
Berprofesi sebagai seorang penyiar radio di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Gatot Suprabowo memiliki motivasi kuat untuk berperan aktif dalam gerak sosialisasi dan penyuluhan atau edukasi ke masyarakat atas dasar pengalaman personal yang memprihatinkan.
Sebelumnya, ia harus kehilangan keponakan tersayangnya karena terkena Covid-19.
Oleh karena itu, dirinya tidak ingin masyarakat harus kehilangan sosok yang paling disayangi seperti yang dialami dirinya.
Ia mengakui bahwa dalam menjalankan tugasnya, bukan merupakan perkara mudah.
"Memang mengubah perilaku atau kebiasaan seseorang atau manusia itu bukan hal yang mudah, tidak semudah membalikkan telapak tangan. Untuk itu, dalam setiap tugasnya mengedukasi masyarakat, saya masih selalu membutuhkan dan meminta dukungan orang terdekat di sekitar saya, seperti keluarga sendiri maupun komunitas-komunitas yang saya punya," kata Gatot.
Menurutnya, orang terdekat maupun komunitasnya sangat mendukung, sehingga apapun yang ia lakukan selalu mendapatkan support.
"Mereka pun selalu membantu mensosialisasikan juga kepada masyarakat yang lain. Rasanya sulit, kalau saya harus lakukan sendiri," jelas Gatot.
Menjadi seorang penyiar adalah keuntungan bagi dirinya, karena ia memiliki saluran khusus untuk menyiarkan informasi.
Pada awal siaran, ia tentu akan memulainya dengan memberikan update informasi mengenai Covid-19 dan bahayanya.
Ia juga mengedukasi pendengarnya agar berperilaku sehat dan memperhatikan protokol kesehatan itu sendiri.
Selain itu, dirinya mewakili seorang lansia yang aktif dalam berbagai hal positif lainnya, beberapa diantaranya yakni komunitas olahraga dan senam lansia, PKK, Gerakan Nurani Orangtua Asuh, seorang Master Ceremony (MC).
Ia pun kerap menjadi narasumber yang berbagi inspirasi dalam banyak hal dan turut bermitra dengan Puskesmas setempat tentunya.
Sementara itu tim Dinas Kesehatan dari masing-masing daerah, sebagai pemegang kunci pergerakan sosialisasi dan usaha penyuluhan, memiliki peran penting dalam memberikan pendampingan dan melengkapi kebutuhan informasi serta dukungan bagi para Pahlawan Lansia SIAP.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (KESMAS), Indah Kusumawati yang bertugas melakukan koordinasi promosi dan pemberdayaan program kesehatan, kesehatan lingkungan, kesehatan kerja dan olahraga masyarakat di Lumajang, Jawa Timur mengatakan bahwa kehadiran para Pahlawan Lansia SIAP sangat membantu kalangan Dinas kesehatan di masing-masing daerah yang ditargetkan dalam meningkatkan capaian vaksinasi lengkap, terutama dari kalangan lansia.
"Kehadiran sosok Pahlawan Lansia SIAP bersinergi secara positif dengan tenaga kesehatan di puskesmas dalam upaya promosi dan menggerakkan masyarakat," kata Indah.
Hal ini terbukti efektif dalam memberikan perubahan dan peningkatan kesadaran untuk divaksinasi bagi kalangan lansia.
"Mungkin kalau temannya sendiri yang ngomong, ternyata lebih mengena ya, Jadi begitu dibuka gerai vaksinasi sesuai penjadwalan, ternyata lebih banyak yang datang dan mau divaksinasi," tegas Indah.
Sebelumnya upaya vaksinasi dilakukan dengan memberikan iming-iming atau reward berupa kambing atau hadiah minyak yang saat itu langka dan mahal.
Hal itu pernah dilakukan untuk diberikan kepada lansia dan masyarakat umum agar mau divaksinasi. Saat itu, harapannya ditargetkan 300 peserta datang divaksin, ternyata waktu itu hanya 75 orang yang mau divaksinasi. Mereka datang karena mau mendapat reward atau hadiahnya, bukan karena kesadaran mengusahakan imunitas kesehatan bagi dirinya dalam menghadapi Covid-19," papar Indah.
Sementara itu, Muchammad Alyyuddin, SKM., M. Kes., dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, yang bertugas sebagai Sub Koordinator Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat, berbagi data target vaksinasi Covid-19 untuk Lansia per 8 Oktober 2022.
Menurut data, seharusnya target vaksinasi menjangkau 137.403 orang, namun pencapaian persentase vaksinasi dosis 1 sebesar 79, 29 persen, dosis 2 sebesar 63,13 persen, dan dosis 3 (booster) baru 13,37 persen.
"Pada awal-awal pelaksanaan vaksinasi Covid-19, capaian Kabupaten Pasuruan berada di bagian urutan bawah dari 38 kabupaten/kota se-Jawa Timur, tapi saat ini mulai beranjak naik, berada di posisi tengah dan perkembangannya terus membaik. Tentunya, kita masih harus menjaga dan menaikkan capaian vaksinasi dan booster untuk lansia. Lansia dalam kondisinya, tentu membutuhkan bantuan dari berbagai pihak agar bisa disisir dan disasar, sehingga capaian vaksinasi Covid-19 bisa terus dinaikkan," tegas Alyyuddin.
Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan telah dipercaya untuk bermitra dan bekerja sama dengan Breakthrough ACTION for COVID-19 melalui keterlibatan berbagai komunitas.
Melalui program ini, ada begitu banyak manfaat yang dapat diperoleh terutama dalam peningkatan kapasitas Pahlawan Lansia SIAP.
Sehingga perannya dapat mendukung bidang promosi kesehatan, edukasi, serta pemberdayaan masyarakat.