Sebaran 5.303 Kasus Covid-19 Indonesia Jumat, 4 November 2022: Jakarta Tertinggi dengan 2.036 Kasus
Simak update data sebaran kasus positif Covid-19 yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia Jumat (4/11/2022), berdasarkan data dari Satgas Covid-19.
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Berikut update data sebaran kasus positif Covid-19 yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia pada hari ini, Jumat (4/11/2022).
Menurut Satgas Covid-19 hari ini terdapat penambahan kasus positif Covid-19 sebanyak 5.303 kasus.
Jika dibandingkan dengan kasus pada Kamis (3/11/2022) kemarin yang sebanyak 4.951 kasus, jumlah kasus hari ini mengalami peningkatan.
Total kasus positif Covid-19 hingga hari ini menjadi sebanyak 6.512.913 kasus, sejak awal terdeteksi pada Maret 2020 lalu.
DKI Jakarta menjadi provinsi dengan jumlah kasus positif Covid-19 tertinggi, yakni 2.036 kasus.
Di posisi kedua ada Jawa Barat dengan kasus positif sebanyak 718 kasus, kemudian disusul Jawa Timur di posisi ketiga dengan 685 kasus.
Banten menempati posisi keempat dengan 487 kasus dan di posisi kelima ada Jawa Tengah dengan 426 kasus.
Baca juga: Ramainya Kegiatan di Ruang Publik Seiring Meredanya Covid-19, Begini Tanggapan Pakar
Berikut data sebaran kasus positif Covid-19 di 34 provinsi di Indonesia pada Jumat (4/11/2022), dikutip dari data Satgas Covid-19:
- DKI Jakarta: 2.036
- Jawa Barat: 718
- Jawa Timur: 685
- Banten: 487
- Jawa Tengah: 426
- Kalimantan Timur: 181
- DI Yogyakarta: 123
- Sulawesi Selatan: 84
- Bali: 81
- Sumatera Utara: 54
- Sumatera Selatan: 53
- NTB: 42
- NTT: 38
- Sulawesi Tengah: 30
- Kalimantan Barat: 26
- Riau: 26
- Sulawesi Tenggara: 19
- Kepulauan Riau: 18
- Sumatera Barat: 17
- Lampung: 16
- Sulawesi Utara: 15
- Aceh: 14
- Bangka Belitung: 14
- Kalimantan Utara: 14
- Papua: 14
- Jambi: 13
- Bengkulu: 8
- Maluku Utara: 7
- Sulawesi Barat: 3
- Gorontalo: 2
- Sulawesi Barat: 0
- Papua Barat: 0
Baca juga: BREAKING NEWS Covid-19 Indonesia 4 November 2022, Jumat Hari Ini Tembus 5.303 Kasus
Kasus Positif Covid-19 Kembali Meningkat, Kemenkes Ajak Masyarakat Segera Lakukan Vaksin
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, kasus positif Covid-19 kembali naik, seiring adanya sub varian baru XBB dan XBB.1.
Kementerian Kesehatan mengajak masyarakat kembali menggaungkan gerakan vaksinasi pencegahan dan perlindungan bersama.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr Mohammad SyahriL mengatakan, berdasarkan data Kemenkes per 3 November, ada 30 provinsi yang mengalami peningkatan kasus Covid-19 dalam sepekan terakhir.
Lalu ada empat provinsi dengan penurunan kasus.
Jumlah konfirmasi kasus positif Covid-19 sebanyak 4.951.
Baca juga: Update Covid-19 Global 4 November 2022: Total Infeksi 636,7 Juta, Jumlah Pasien Sembuh 616 Juta
Dalam empat hari terakhir, kasus naik 4.700an sampai 4.900an.
Menurut Syahril, kenaikan kasus memang tidak terlalu tinggi bila dibandingkan dengan saat munculnya sub varian BA.4 dan BA.5.
Namun, masyarakat harus tetap meningkatkan kewaspadaan.
"Ini jadi catatan bagi kita semua bahwa pandemi masih ada di sekitar kita dan ada 28 negara yang mengalami kenaikan, termasuk Singapura. Ini dikaitkan dengan sub varian baru XBB dan XBB.1," kata Syahril dalam keterangannya, Jumat (4/11/2022).
Di sisi lain, jumlah masyarakat yang sudah mengikuti vaksinasi dosis ketiga atau booster baru 27,62 persen masih jauh dari target 50 persen.
Baca juga: Menkes Mengira Awal Kasus Gagal Ginjal Akut karena Virus Covid-19, Ternyata karena Senyawa Kimia
Masyarakat yang sudah mendapatkan vaksinasi dosis pertama sebanyak 87 persen dan dosis kedua persen
"Memang untuk booster masih jauh dari target 50 persen karena berbagai sebab. Kita akan menggerakan ulang lagi vaksinasi booster, karena kita yakin vaksinasi adalah upaya memberikan perlindungan ke masyarakat," tegas Syahril.
Peningkatan vaksinasi booster juga bagian dari strategi pemerintah untuk Indonesia bisa mengakhiri Covid-19.
Menurut Syahril ada enam langkah atau upaya Indonesia bisa bebas Covid-19.
Selain capaian booster, yakni meningkatkan edukasi ke masyarakat agar terus menjalankan protokol kesehatan.
Baca juga: Pandemi Covid-19 Dorong Kebiasaan Masyarakat Mencuci Tangan
"Protokol kesehatan jadi syarat, jangan dikendorkan dulu. Ini bagian dari pelindungan dan pencegahan kita," katanya lagi.
Selain itu, rumah sakit diminta agar tetap siaga.
Kemudian, masyarakat dimnita bersama-sama mengawal dan mengakhiri penularan Covid-19 dengan baik.
"Tetap waspada, tapi jangan panik," ujar Syahril.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Aisyah Nursyamsi)