China Catat Peningkatan Kasus Covid-19 di Akhir Pekan Ini
China melaporkan sebanyak 14.878 kasus infeksi Covid-19 baru untuk 12 November, termasuk rekor jumlah kasus harian baru di ibu kota Beijing,
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, BEIJING – China melaporkan sebanyak 14.878 kasus infeksi Covid-19 baru untuk 12 November, termasuk rekor jumlah kasus harian baru di ibu kota Beijing, serta di pusat manufaktur Guangzhou dan Zhengzhou.
Kasus-kasus baru datang ketika aktivitas industri di Guangzhou dan Zhengzhou telah terganggu oleh pembatasan yang bertujuan mengendalikan wabah.
Seperti diketahui, kasus Covid-19 di China telah melonjak dalam beberapa waktu terakhir dan Komisi Kesehatan Nasional (NHC) telah mencatat kenaikan kasus infeksi sebanyak 11.950 pada 11 November lalu.
Baca juga: China Pangkas Aturan Masa Karantina Bagi Pelancong dan Hapus Pembatasan Penerbangan Internasional
Dikutip dari Reuters, Minggu (13/11/2022) ibu kota Beijing melaporkan rekor 235 kasus harian baru, naik dari 116 hari sebelumnya. Sementara kota Guangzhou juga melaporkan sebanyak 3.653 kasus baru yang ditularkan secara lokal.
Di samping itu, kota Zhengzhou di provinsi Henan, yang merupakan rumah bagi pabrik pemasok Apple Foxconn, melaporkan sebanyak 2.642 kasus baru setiap harinya.
Adapun, Foxconn mengatakan bahwa mereka akan melanjutkan produksi penuh pada akhir November, setelah operasi terganggu karena tindakan pencegahan Covid-19.
Perubahan Pembatasan Covid-19
NHC sendiri telah mengumumkan banyak perubahan mengenai pembatasan Covid-19 China pada Jumat (11/11), dengan melonggarkan beberapa tindakan pada perjalanan, karantina, dan penguncian di sektor bisnis.
Baca juga: Breaking News Update Covid-19 Indonesia 12 November 2022: Tambah 6.179 Kasus
Pihaknya juga mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Minggu (13/11) bahwa situasi pencegahan dan pengendalian Covid-19 tetap serius dan kompleks.
“Penting untuk mempertahankan fokus strategis, dan secara ilmiah serta akurat melakukan pekerjaan pencegahan dan pengendalian epidemi,” katanya.