Pemerintah Dorong Capaian Vaksinasi Covid-19 untuk Hindari Kematian, Khususnya pada Lansia
Budi mengatakan perlunya vaksinasi karena mayoritas penyebab pasien COVID-19 dengan kondisi berat hingga kritis di rumah sakit.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah terus menggenjot capaian vaksinasi COVID-19 untuk mengurangi risiko kesakitan dan kematian akibat COVID-19, terutama di kelompok lansia.
Bahkan dari data yang ada saat ini kelompok lanjut usia memiliki faktor risiko jauh lebih tinggi dibandingkan anak-anak.
“Vaksin ini sangat penting untuk melindungi kita terutama yang usia lanjut,” ungkap Menteri Kesehatan Budi G. Sadikin pada keterangan resmi, Minggu (20/11/2022).
Budi mengatakan perlunya vaksinasi karena mayoritas penyebab pasien COVID-19 dengan kondisi berat hingga kritis di rumah sakit.
Lalu, pasien yang meninggal karena tidak divaksin atau vaksinnya belum lengkap terutama vaksin booster.
Tercatat dari Periode 4 Oktober hingga 8 November 2022 sebanyak 27.081 pasien konfirmasi positif COVID-19 mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Baca juga: Jokowi Puji Muhammadiyah dan Aisyiyah Bantu Tangani Covid-19: Indonesia Berhasil Kendalikan Covid-19
Dari jumlah tersebut, hampir separuh atau sebanyak 10.639 pasien memiliki gejala sedang, berat hingga kritis.
Sekitar 74 persen di antaranya belum mendapatkan vaksin booster COVID-19.
Sebanyak 1.373 pasien tercatat meninggal dunia pada periode yang sama.
Yaitu sebanyak 84 persen diantaranya belum mendapatkan vaksin booster COVID-19.
Kematian tertinggi ada pada kelompok lansia.
Dan 50 persen lansia ini belum mendapatkan vaksinasi.
“Kalau sudah booster, maka risiko kesakitan dan kematian karena COVID-19 turun jauh dibandingkan yang belum vaksin,” tutup Budi.