Jokowi Tidak Pakai Masker saat Meninjau Pasar Tanah Abang, Ini Kata Menkes
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau pasar Tanah Abang di Jakarta Pusat, pada Senin pagi, (2/1/2023). Terlihat, ia tak memakai masker.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews, Taufik Ismail
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau pasar Tanah Abang di Jakarta Pusat, pada Senin pagi, (2/1/2023).
Mengenakan kemeja putih lengan panjang digulung, presiden berkeliling pasar didampingi Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono.
Baca juga: PPKM Dicabut, Bagaimana Aturan Pemakaian Masker? Menkes: Kita Kembalikan ke Masyarakat
Baik Presiden maupun PJ Gubernur DKI tidak mengenakan masker dalam kegiatan tersebut.
Termasuk saat berbincang dengan pedagang dan pembeli di pasar.
Padahal beberapa pedagang diantaranya mengenakan masker saat berbincang dengan Presiden.
Terkait hal tersebut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa yang dilakukan Presiden tersebut untuk menunjukkan bahwa partisipasi dan kesadaran masyarakat sangat penting dalam proses menuju endemi.
Baca juga: PPKM Resmi Dicabut, Empat Hal Ini tetap Berlaku, Termasuk Aturan Pakai Masker
“Kembali lagi itu bapak presiden itu menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat, kesadaran masyarakat itu penting. Dia mungkin merasa dia sehat,” kata Menkes.
Menurut Menkes apabila Presiden merasa sedang sehat dan aman untuk membuka masker maka tidak masalah dengan membuka masker.
Namun hal itu dikembalikan kepada masing-masing individu.
“Saya engga tahu, tadi saya engga ikutin pasarnya apakah terbuka atau tertutup. Kalau itu terbuka beliau meras aman ya aman-aman saja. Gitu ya, tapi memang saya sih kalau di kerumunan, ruang tertutup kalau ada orang batuk itu kan ya saya anjurkan (pakai,” pungkasnya.
PPKM Dicabut, Jokowi Minta Tetap Pakai Masker Saat di Tengah Keramaian dan Ruang Tertutup
Sebelumnya den Joko Widodo (Jokowi) meminta masker tetap dikenakan di dalam ruangan dan saat berada di tengah keramaian.
“Pemakaian masker di keramaian dan ruang tertutup harus tetap dilanjutkan,” katanya dalam pernyataan pers di Istana Kepresidenan, Jakarta.