Lima Alasan Vaksinasi Covid-19 pada Anak Penting Dilakukan
BPOM telah mengeluarkan izin penggunaan darurat vaksin covid-19 untuk anak usia 6 bulan-11 tahun.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anak usia 6 bulan kini sudah bisa mendapatkan vaksin Covid-19.
Hal ini sejalan dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang telah mengeluarkan izin penggunaan darurat dan direkomendasikan oleh Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) untuk anak usia 6 bulan - 11 tahun.
Peneliti Keamanan dan Ketahanan Kesehatan Global Dicky Budiman sebut ada lima alasan kenapa vaksinasi Covid-19 pada anak penting dilakukan.
Pertama untuk mengakhir pandemi.
Baca juga: Daftar Vaksin Covid-19 untuk Anak Usia 6 Bulan hingga 11 Tahun, Ini Dosis dan Efek Sampingnya
"Krisis pandemi ini membutuhkan imunitas yang tinggi, di atas 90 persen secara global dan nasional. Bukan bicara antibodi saja yang sifatnya sero survei," ungkapnya pada Tribunnews, Rabu (11/1/2023).
Kedua saat ini masih ada sepertiga populasi dunia yang belum sama sekali mendapatkan vaksin Covid-19.
Dan sebagaian besar di antaranya adalah anak-anak.
Sehingga program vaksinasi anak menjadi penting.
Ketiga, vaksin Covid-19 selain aman, juga minimal risiko.
Riset mencatat jika risiko yang dimunculkan dari vaksin Covid-19 ringan hingga moderat.
Tentu saja manfaatnya lebih besar karena efektif melindungi anak dari infeksi parah dan kematian
"Dan efek efektifitasnya sebelum sub varian XBB ini, bahkan bisa sampai di atas 90 persen, dimulai 70 persen. Saat ini tentu masih ada penurunan tapi masih tetap efektif," paparnya lagi.
Keempat, efektifitas dari vaksin Covid-19 juga akan melindungi diri dari potensi long Covid-19.
"Anak-anak adalah generasi penerus kita, jangan sampai memiliki generasi yang sakit-sakitan. Atau tidak berumur panjang karena kerusakan organ penyakit, dan menimbulkan komplikasi," tegasnya.
Kelima, semakin merebaknya subvarian yang efektif menginfeksi menerobos antibodi, terutama pada kelompok orang yang belum divaksinasi.
Dengan vaksinasi, kata Dicky, akan mengurangi potensi dari virus Covid-19 untuk bersirkulasi.
Selain itu juga membuat mutasi tidak banyak bermutasi hingga tidak melahirkan subvarian baru.
"Walau tidak sama sekali terinfeksi, tapi ini akan memperlambat evolusi virus," pungkasnya.