Terkait Pandemi Covid-19, Pakar Peluang Dunia Cabut Status PHEIC dalam Waktu Dekat
Ada beberapa tren yang menjadi indikatornya penguat. Salah satunya keefektifan vaksin covid-19.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terkait pandemi Covid-19, Peneliti Keamanan dan Ketahanan Kesehatan Global Dicky Budiman ungkap adanya peluang dunia cabut Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) dalam waktu dekat.
"Ingin saya sampaikan, bahwa sebetulnya (ada) peluang dunia mencabut status PHEIC itu tiga bulan lagi atau akhir April besar kemungkinan dicabut," ungkapnya pada Tribunnews, Jumat (24/2/2023).
Ada beberapa tren yang menjadi indikatornya penguat.
"Termasuk kekhawatiran munculnya varian baru di China karena ada ratusan juta infeksi, ternyata tidak," paparnya lagi.
Situasi ini kata Dicky menunjukkan jika vaksin Covid-19 efektif.
Begitu juga dengan penerapan strategi kesehatan masyarakat.
"Ini yang tentu menjadi dasar lebih kuat. Saya punya optimisme bisa, tiga bulan (lagi) sudah layak dicabut," kata Dicky.
Namun, Dicky mengingatkan jika PHEIC setiap negara bukan berarti terbebas dari Covid-19.
Baca juga: Update Covid-19 Global 24 Februari 2023: Jumlah Kasus 679,2 Juta, Kasus Baru 77.294
Kemungkinan ada negara yang mengalami kejadian luar biasa (KLB) atau outbreak akibat cakupan vaksinasi covid masih buruk.
"Masih ada, jangan dianggap selesai. Selain itu ancaman Long Covid-19 juga nyata," tegasnya.
Saat PHEIC dicabut, negara bisa mencabut status kegawatdaruratan kesehatan, sehingga hal-hal menjadi kewajiban akibat konsekuensi berkorelasi dengan kegawatdaruratan bisa hilang.