Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Arcturus, Subvarian Baru Covid-19 yang Menginfeksi Sejumlah Negara, Ini Daftarnya

Daftar negara yang teridentifikasi infeksi subvarian baru Covid-19, Arcturus. Simak seputar varian Arcturus di Indonesia.

Penulis: Enggar Kusuma Wardani
Editor: Wahyu Gilang Putranto
zoom-in Arcturus, Subvarian Baru Covid-19 yang Menginfeksi Sejumlah Negara, Ini Daftarnya
Financial Express
Ilustrasi Covid-19 - Sejumlah negara terdeteksi adanya infeksi subvarian baru Covid-19 yakni XBB.1.16 atau Arcturus. Berikut daftar negaranya hingga varian Arcturus di Indonesia. 

- Italia

- Cina.

Baca juga: Mengenal Covid-19 Varian Arcturus, Varian Omicron yang Paling Menular di AS

Seputar Varian XBB.1.16 atau Arcturus di Indonesia

Menurut Ahli Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), Iwan Ariawan, menjelaskan bahwa Arcturus atau XBB 1.16 ini merupakan sub varian baru dari Omicron yang penularannya cepat.

Namun gejala yang ditimbulkan tidak terlalu berat dan tingkat fatalitasnya lebih rendah dibandingkan dengan varian sebelumnya seperti Delta.

Dari analisis kematian yang diakibatkan Covid-19, didapatkan bahwa seseorang yang sudah divaksin memiliki risiko kematian yang jauh lebih kecil terutama pada lansia.

Seperti dijelaskan sebelumnya, hingga saat ini varian Arcturus belum ditemukan di Indonesia.

BERITA REKOMENDASI

Oleh sebab itu, Iwan mengimbau pada masyarakat Indonesia untuk tidak panik terhadap varian Arcturus.

“Dari hasil survei serologi yang sudah dilakukan Kemenkes RI dan FKM UI pada Januari 2023 didapatkan hasil bahwa hampir seluruh masyarakat Indonesia sudah memiliki antibodi terhadap Covid-19 baik dari infeksi maupun vaksinasi,” ujar dr. Iwan.

Dengan jenis vaksin Covid-19 yang tersedia di Indonesia, menurut dr. Iwan dapat menangkal subvarian baru Arcturus, karena variannya masih sama, yaitu Omicron.

Vaksin-vaksin yang ada di Indonesia sudah terbukti efektif untuk menghadapi varian Omicron dalam mencegah terjadinya sakit berat dan kematian.

Selain itu, Iwan juga menyampaikan bahwa pencegahan terbaik lainnya adalah tetap menerapkan protokol kesehatan dan harus memperhatikan kembali tempat di mana risiko penularan yang tinggi dan siapa saja yang berisiko sakit berat.

(Tribunnews.com/Enggar Kusuma)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas