Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kasus Covid-19 Subvarian Arcturus di Singapura Meledak, Capai 4.000 Kasus Dalam Sepekan

XBB.1.16. Campuran virus ini kemudian meledak karena adanya infeksi ulang dari individu yang ada di masyarakat.

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Seno Tri Sulistiyono
zoom-in Kasus Covid-19 Subvarian Arcturus di Singapura Meledak, Capai 4.000 Kasus Dalam Sepekan
Shutterstock
Menteri Kesehatan Singapura Ong Ye Kung mengumumkan lonjakan kasus harian COVID-19 di negaranya yang naik tajam dalam sepekan, menjadi 4.000 kasus per hari dari bulan sebelumnya hanya ada 1.400 kasus. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, SINGAPURA – Menteri Kesehatan Singapura Ong Ye Kung mengumumkan lonjakan kasus harian COVID-19 di negaranya yang naik tajam dalam sepekan, menjadi 4.000 kasus per hari dari bulan sebelumnya hanya ada 1.400 kasus.

Imbas lonjakan tersebut, kini jumlah pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit ikut meningkat dibandingkan bulan lalu. Dimana pada Februari kemarin hanya ada 80 pasien, kini meningkat menjadi 220 pasien.

Ong mengatakan bahwa gelombang infeksi Covid-19 subvarian Arcturus muncul karena didorong oleh campuran sub variant XBB, termasuk XBB.1.5, XBB.1.9 dan XBB.1.16. Campuran virus ini kemudian meledak karena adanya infeksi ulang dari individu yang ada di masyarakat.

Baca juga: FBI Duga Virus Corona dari Kebocoran Lab Wuhan, Indonesia Diminta Ikut Tagih Tanggung Jawab China

Pernyataan tersebut diungkap Ong setelah 30 persen pasien mengalami reinfeksi atau kembali terpapar COVID-19. Jumlah ini lebih banyak ketimbang gelombang sebelumnya, di mana saat itu hanya ada 20 sampai 25 persen masyarakat yang mengalami reinfeksi.

“Virus ini endemik, artinya selalu beredar di masyarakat. Ketika perlindungan terhadap infeksi dari infeksi masa lalu atau vaksinasi berkurang dari waktu ke waktu, orang akan terinfeksi ulang dan itu menyebabkan jumlah kasus meningkat dan gelombang baru akan muncul," jelas Ong.

Diketahui pada bulan Februari lalu pemerintah Singapura sempat memperlonggar kebijakan pencegahan Covid-19, serta turut menurunkan peringatan penyakitnya ke level terendah sejak pandemi dimulai.

Berita Rekomendasi

Akan tetapi pasca pelonggaran tersebut diterapkan, angka penyebaran Covid perlahan meningkat. Kendati gelombang saat ini tidak separah tahun lalu.

Namun, Ong menghimbau masyarakat untuk melakukan pencegahan seperti tinggal menghindari aktivitas di luar rumah serta memakai masker. Hal ini perlu diterapkan lantaran subvarian Arcturus berpotensi menambah beban kerja rumah sakit.

"Penilaian kami, minggu ini, jumlahnya mungkin sudah stabil, bahkan mungkin turun, akan tetapi khusus kelompok rentan, seperti lansia berusia 60 tahun ke atas, dihimbau untuk kembali melakukan vaksinasi,” jelas Ong.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas