Kasus Covid-19 di Malaysia dan Singapura Melonjak, Masyarakat Indonesia Diimbau Kembali Pakai Masker
Selama periode 19-25 November 2023, jumlah kasus Covid-19 di Singapura bertambah dari 10.726 menjadi 22.094 kasus.
Editor: Seno Tri Sulistiyono
Bahkan, pada pekan lalu, jumlah Covid-19 mencapai 267 kasus per minggunya.
"Varian yang dominan juga saat ini EG.5 dan EG.2 di Indonesia. Sama seperti di Singapura," jelas Nadia.
Semua Negara Berpotensi Naik
Pakar Ahli kesehatan masyarakat sekaligus Epidemiolog Dicky Budiman mengatakan, setiap negara punya potensi lonjakan kasus Covid-19, tidak hanya Singapura dan Malaysia.
"Setelah masa pandemi, tiap negara punya potensi atau lonjakan masing-masing," ungkap Dicky pada Tribunnews.
Menurutnya, meski status Covid-19 di Indonesia berganti menjadi endemi, tapi bisa saja akan ada lonjakan kasus atau kejadian luar biasa (KLB) karena imunitas di masyarakat menurun atau ada varian baru.
"Selain ada sub varian baru, kekebalan imunitas menurun baik. Kemudian banyak anak-anak bawah lima tahun belum memiliki imunitas," jelas Dicky lagi.
Meski begitu, lonjakan ini tidak berpotensi menyebabkan kematian seperti saat pandemi.
"Namun tentu saja berbeda dengan sebelumnya, lonjakan kasus akan sedikit berpotensi menyebabkan kematian," kata Dicky.
Hanya saja, potensi peningkatan rawatan rumah sakit bisa meningkat, sehingga pemerintah perlu menggencarkan peningkatan imunitas masyarakat.
Dimulai dengan melaksanakan program vaksinasi, menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat dan menjaga sirkulasi udara tetap baik.