Ramai Vaksin Covid-19 AstraZeneca Disebut Bisa Timbulkan Pembekuan Darah. Ini Pendapat Epidemiolog
Ramai diperbincangkan terkait vaksin COVID-19 AstraZeneca ada risiko kejadian langka yang berpotensi menyebabkan pembekuan darah.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ramai diperbincangkan terkait vaksin COVID-19 AstraZeneca.
Raksasa farmasi tersebut memberikan pernyataan dalam dokumen hukum yang diserahkan ke pengadilan Inggris.
Baca juga: Meski Terkendali, Dokter Paru: Vaksin Covid-19 Tetap Dibutuhkan Kelompok Rentan
Bahwa, ada risiko kejadian langka thrombosis thrombocytopenia syndrome (TTS) yang berpotensi menyebabkan pembekuan darah.
Terkait hal ini, Epidemiolog Griffith University Australia, Dicky Budiman menjelaskan, thrombosis with thrombocytopenia syndrome atau TTS adalah kondisi langka yang mungkin terjadi setelah vaksinasi Covid-19.
"Jadi thrombosis with thrombocytopenia syndrome atau TTS ini kondisi langka. Terjadi setelah vaksinasi Covid-19, khususnya Aztrazeneca," ungkapnya pada Tribunnews, Rabu (1/5/2024).
Namun, kondisi ini sangat langka dan jarang ditemukan.
"Disebut kondisi langka artinya tidak semua akan begitu. Beberapa saja dan itu langka sekali," imbuhnya.
TTS ini sendiri terjadi ketika ada pembekuan darah yang tidak biasa.
Pembelian ini (disebut) trombosis, disertai dengan penurunan jumlah trombosit atau disebut dengan trombositopenia.
"Ini yang akhirnya dapat mengakibatkan pembekuan darah serius, bahkan mengancam nyawa pada kasus tertentu," kata Dicky lagi.
Dicky melanjutkan, terjadinya TTS setelah vaksinasi melibatkan reaksi kekebalan tubuh terhadap vaksin.
Reaksi ini disebut dengan sindrom trombositopenia trombotik vaksin atau vaccine-induced immune thrombotic thrombocytopenia (VITT).
"Terjadi ketika tubuh penerima vaksin AstraZeneca, menghasilkan antibiotik yang menyerang trombosit. Ini yang memicu pembekuan darah tidak biasa," jelasnya.