Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ramai Vaksin Covid-19 AstraZeneca Disebut Bisa Timbulkan Pembekuan Darah. Ini Pendapat Epidemiolog

Ramai diperbincangkan terkait vaksin COVID-19 AstraZeneca ada risiko kejadian langka yang berpotensi menyebabkan pembekuan darah. 

Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Ramai Vaksin Covid-19 AstraZeneca Disebut Bisa Timbulkan Pembekuan Darah. Ini Pendapat Epidemiolog
Madaree TOHLALA / AFP
Seorang perawat memegang botol vaksin virus corona AstraZeneca/Oxford Covid-19 di kompleks Rumah Sakit Kalayani Watthanakarun di provinsi selatan Narathiwat pada 9 Juli 2021. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ramai diperbincangkan terkait vaksin COVID-19 AstraZeneca.

Raksasa farmasi tersebut memberikan pernyataan dalam dokumen hukum yang diserahkan ke pengadilan Inggris. 

Baca juga: Meski Terkendali, Dokter Paru: Vaksin Covid-19 Tetap Dibutuhkan Kelompok Rentan

Bahwa, ada risiko kejadian langka thrombosis thrombocytopenia syndrome (TTS) yang berpotensi menyebabkan pembekuan darah. 

Terkait hal ini, Epidemiolog Griffith University Australia, Dicky Budiman menjelaskan, thrombosis with thrombocytopenia syndrome atau TTS adalah kondisi langka yang mungkin terjadi setelah vaksinasi Covid-19.

"Jadi thrombosis with thrombocytopenia syndrome atau TTS ini kondisi langka. Terjadi setelah vaksinasi Covid-19, khususnya Aztrazeneca," ungkapnya pada Tribunnews, Rabu (1/5/2024). 

Namun, kondisi ini sangat langka dan jarang ditemukan. 

BERITA REKOMENDASI

"Disebut kondisi langka artinya tidak semua akan begitu. Beberapa saja dan itu langka sekali," imbuhnya. 

TTS ini sendiri terjadi ketika ada pembekuan darah yang tidak biasa.

Pembelian ini (disebut) trombosis, disertai dengan penurunan jumlah trombosit atau disebut dengan trombositopenia. 

"Ini yang akhirnya dapat mengakibatkan pembekuan darah serius, bahkan mengancam nyawa pada kasus tertentu," kata Dicky lagi.

Dicky melanjutkan, terjadinya TTS setelah vaksinasi melibatkan reaksi kekebalan tubuh terhadap vaksin. 

Reaksi ini disebut dengan sindrom trombositopenia trombotik vaksin atau vaccine-induced immune thrombotic thrombocytopenia (VITT).

"Terjadi ketika tubuh penerima vaksin AstraZeneca, menghasilkan antibiotik yang menyerang trombosit. Ini yang memicu pembekuan darah tidak biasa," jelasnya. 

Risiko pembekuan darah yang parah bisa terjadi, tapi Dicky menyebutkan  kembali kalau kejadian ini sangatlah langka. 

Dicky menyebutkan manfaat AstraZeneca dalam mencegah Covid-19 dari dulu hingga sekarang dinilai masih jauh lebih besar daripada risikonya.

Inilah yang membuat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) hingga Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) merekomendasikan penggunaan vaksin AstraZeneca. 

Baca juga: Kasus Covid-19 Meningkat, Nepal Minta Dikirimkan 1,6 Juta Dosis Vaksin Astra Zeneca

Lebih lanjut Dicky menjelaskan risiko terjadinya TTS pada orang yang menerima dosis pertama AstraZeneca, cenderung kecil, sekitar 8,1 kasus per 1 juta penerima vaksin.

Setelah suntikan dosis kedua, angka risiko menurun menjadi 2,3 kasus per 1 juta penerima vaksin AstraZeneca

Masyarakat yang sempat menerima dosis jenis vaksin ini juga tidak perlu khawatir karena risiko efek samping langka akan menurun seiring berjalannya waktu.

"Bahkan kalau sudah melewati 6 bulan apa lagi sudah 1 tahun, ini artinya sudah sangat menurun risikonya. Jangan khawatir," imbau Dicky. 

Hanya saja, walau jarang, Dicky menyebutkan masih diperlukan edukasi mengenai gejala-gejala adanya VITT pasca-vaksinasi kepada penerima vaksin AstraZeneca.

Gejala yang perlu diwaspadai meliputi sakit perut yang parah, sakit kepala tidak biasa, penglihatan kabur, atau bengkak pada kaki. 

Selain itu, Dicky menyampaikan bahwa perusahaan farmasi yang bersangkutan tetap perlu memantau dan mengevaluasi vaksin AstraZeneca.

"Pengawasan terus-menerus akan bermanfaat dalam aspek keamanan vaksin sekaligus mengurangi risiko TTS dalam jangka panjang," tutupnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas