Pasarkan Produk UKM, Kementerian Koperasi dan Lion Air Group Tanda Tangani MoU
Kementerian Koperasi dan UKM RI bekerjasama Lion Air Group yang terwujud melalui Nota Kesepahaman di gedung Lion Parcel di Kedoya, Jakbar (7/9/2016).
TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Koperasi dan UKM RI bekerjasama Lion Air Group memasarkan produk UKM.
Kerja sama terwujud melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) atau Nota Kesepahaman di gedung Lion Parcel di kawasan Kedoya, Jakarta Barat, Rabu (7/9/2016).
Penandatangan MoU dilakukan oleh Dirut Lembaga Pemasaran, Kemenkop UKM Ahmad Zabadi bersama Presiden Direktur (Presdir) Lion Group Edward Sirait yang disaksikan Menkop UKM AAGN Puspayoga dan Pendiri Lion Air Group Rusdi Kirana.
Menkop Puspayoga menyatakan penandatanganan kerja sama ini merupakan langkah sinergi cerdas yang saling menguntungkan antara kedua belah pihak.
"Ada tiga serangkai, yaitu pariwisata, UKM, dan transportasi yang beriringan harus dikembangkan. Pariwisata di suatu wilayah berkembang, UKM-nya pasti maju. Nah, terkait transportasi, itu juga penting. Di sini Lion Air hadir untuk melengkapi pariwisata dan UKM," kata Puspayoga.
Menkop berharap, MoU bukan sekadar penandatangan di atas kertas tetapi segera ditindaklanjuti.
Setelah ini, sambungnya, UKM akan semakin berkembang.
"Kalau perlu, besok harus segera action. Saya yakin, MoU saling menguntungkan dan sinergi ini bisa segera dijalankan. Saya juga berharap para UKM di seluruh Indonesia memanfaatkan peluang ini untuk lebih meningkatkan daya saing produknya," ujarnya.
Puspayoga juga bangga melihat antusias pelaku UKM.
"Inilah UKM Indonesia, luar biasa semangatnya. Jadi terima kasih sudah hadir memenuhi undangan ini. Semangat UKM di Indonesia itu hebat itu. Di dunia lain tidak ada," tambah Puspayoga.
Lion Air Group melalui anak usahanya PT Lion Parcel mendistribusikan produk-produk UKM ke seluruh Indonesia.
Pendiri Lion Air Group, Rusdi Kirana mengatakan saat ini banyak sekali produk-produk UKM yang menarik di daerah, tetapi UKM tersebut sulit sekali untuk pasarkan produknya.
MoU ini disebutkan sebagai solusi dari masalah tersebut.
Dengan adanya Lion Parcel menjadi solusi bagi UKM untuk pasarkan produknya.
Diharapkan UKM-UKM bisa manfaatkan layanan-layanan yang disediakan oleh Lion Parcel untuk kirimkan produknya dengan biaya khusus.
Namun, dia tidak menyebutkan berapa biaya khusus yang diberikan kepada UKM-UKM.
"Nantinya kami lakukan pengiriman produk-produk UKM menggunakan armada milik maskapai Lion Group," ungkap Rusdi.
Presdir Lion Air Group Edward Sirait menjelaskan, kerja sama Kemenkop dan UKM ini mencakup pemasaran dan promosi, fasilitas pergudangan, distribusi barang di dalam dan luar negeri, serta pelatihan bagi UKM.
"Semua itu gratis, tidak ada biaya apapun. Kita menggunakan mekanisme bagi hasil dengan UKM yang produknya laku terjual," kata Edward.
Terkait pemasaran dan promosi, Edward mengatakan, produk-produk UKM akan didisplay dalam katalog dan Lion Air Magazine yang ada di setiap kursi penumpang.
Produk-produk UKM juga akan tayang di multimedia di pesawat dan akan di-announce oleh pramugari di setiap rute penerbangan.
"Ada sekitar 10 ribu seat dengan potensi buyer sebesar 250 ribu penumpang Lion Air. Itu juga melibatkan seluruh kantor pemasaran Lion Air yang ada di seluruh Indonesia. Kita juga ada travel agent yang bisa disinergikan dengan para UKM," imbuh Edward.
Untuk pelatihan UKM, lanjut Edward, pihaknya bersama LLP-KUMKM akan mendesain pelatihan-pelatihan bagi UKM yang komprehensif untuk meningkatkan daya saing produk UKM di seluruh Indonesia.
"Itulah potensi-potensi yang bisa tercipta dari kerjasama ini, dimana kita memiliki ratusan pesawat yang terbang ke 200 kota dan 11 negara, seperti Jeddah, Madinah, Nepal, India, Vietnam, Kamboja, Malaysia, Singapura, Thailand, Myanmar, dan sebagainya. Selanjutnya akan menyusul China, Hongkong, Korea, Jepang, Australia, dan Taipei," pungkas Edward.