LaNyalla Minta Prestasi Siswa SMAMITA Sidoarjo Peraih Emas WYIIA Dikembangkan
Menurut LaNyalla, lomba-lomba semacam ini sangat bagus sekali untuk mengasah kecerdasan siswa-siswi dalam melakukan berbagai inovasi.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, memberikan apresiasi untuk siswa SMA Muhammadiyah 1 Taman (SMAMITA) Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, yang meraih emas World Youth Invention and Innovation Award (WYIIA).
WYIIA adalah ajang yang diselenggarakan Indonesia Young Science Association bekerjasama dengan Universitas Negeri Yogyakarta.
Atas prestasi itu, LaNyalla meminta hasil karya mereka untuk dikembangkan dan ditindaklanjuti lebih jauh.
"Ini prestasi membanggakan. Saya meminta kepada pihak terkait untuk mengembangkan lebih lanjut temuan atau hasil karya membanggakan para siswa tersebut," ujar LaNyalla, Selasa (21/9/2021).
Sebagaimana diketahui, siswa SMA Muhammadiyah 1 Taman menjadi juara satu lomba mendaur ulang kertas. Karya Bebby Ameli Putri bersama rekan-rekannya itu berjudul Handmade Journaling Papercraff dan berhasil mengalahkan 377 tim dari 35 negara pada akhir Agustus lalu.
Menurut LaNyalla, lomba-lomba semacam ini sangat bagus sekali untuk mengasah kecerdasan siswa-siswi dalam melakukan berbagai inovasi.
"Dan hasil kejuaraan ini sangat baik jika dikembangkan dan kemudian ditularkan kepada masyarakat, baik melalui chanel Youtube atau media lainnya, sehingga metode daur ulang kertas bekas dapat diadopsi banyak orang," tutur Senator asal Jawa Timur tersebut.
Dengan pengembangan lebih lanjut, LaNyalla berharap hasil karya tersebut tidak hanya sebatas perolehan medali belaka, namun membawa manfaat untuk lingkungan hidup.
"Saya menilai karya ini amat bermanfaat untuk mengatasi persoalan sampah, utamanya dalam daur ulang kertas. Saya kira jika dimanfaatkan dengan baik, daur ulang kertas tak hanya mengatasi persoalan sampah, tetapi juga bisa memberi nilai tambah," tutur LaNyalla.
LaNyalla juga mendorong agar karya siswa SMA 1 Muhammadiyah Taman itu dapat dikerjasamakan dengan Kementerian Lingkungan Hidup atau setingkat dinas, baik di provinsi maupun kabupaten.
"Langkah bijak jika hasil karya tersebut dikerjasamakan untuk dapat digetoktularkan kepada masyarakat. Saya menilai program ini banyak manfaat untuk mengatasi problematika sampah yang menjadi persoalan besar di Indonesia ini," ujar dia.
Di sekolah yang sama, tim lain berhasil membuat bungkus makanan berbahan sari ketela yang juga berhasil menyabet medali perak.
Karya berjudul "Edible film from cassava starch as food packaging" itu membuat Amelia Prasasti, mengalahkan ratusan tim dari dalam dan luar negeri pada ajang serupa.(*)