Sri Meliyana : "Peringatan Hari Guru Nasional, Sudahkah Guru Diperhatikan Atau Sekedar Seremonial ?
Setiap tahunnya, Hari Guru Nasional (HGN) diperingati melalui berbagai seremonial tertata mulai dari pusat sampai kabupaten kota.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setiap tahunnya, Hari Guru Nasional (HGN) diperingati melalui berbagai seremonial tertata mulai dari pusat sampai kabupaten kota.
Namun, Anggota Komisi X DPR Sri Meliyana menanyakan apakah hal itu benar-benar menunjukkan perhatian kepada guru atau hanya seremonial semata.
“Apa itu untuk memperlihatkan bahwa guru Indonesia banyak dan kompak? Atau untuk memperlihatkan bahwa guru Indonesia bahagia dan sejahtera? Ata malah untuk memperlihatkan bahwa guru Indonesia telah menempati posisi mulia dan dimuliakan di Indonesia? Hanya para gurulah yang dapat menjawabnya,” kata Meli, panggilan akrabnya, ketika dihubungi Parlementaria, Jumat (25/11/2016).
Politisi F-Gerindra melihat, ketika peringatan HGN, diucapkan banyak terimakasih dan puji-pujian terhadap jasa guru, hingga dicanangkannya berbagai program untuk memperkuat guru dan disandarkan berjuta harapan terhadap kinerja guru.
Namun menurutnya, itu tak sejalan dengan apa yang sebenarnya terjadi.
“Apakah kita sungguh-sungguh sudah berterimakasih kepada para guru? Apakah penganiayaan terhadap guru yang marak terjadi itu merupakan bagian dari cara kita berterimakasih kepada guru? Mari kita jawab pertanyaan ini dengan jujur,” pinta Meli kepada seluruh rakyat Indonesia.
Meli menambahkan, berbagai program pemerintah telah dicanangkan untuk meningkatkan kompetensi guru. Namun ia mempertanyakan, sejauh manakah program-program itu sudah meningkatkan kompetensi guru.
“Sudahkah kita mempunyai program jangka panjang yg dilaksanakan dengan sungguh-sungguh secara berkesinambungan sehingga dapat meningkatkan kompetensi guru? Apakah harapan yang negara dan bangsa sandarkan pada guru telah setara dengan pemenuhan kewajiban negara terhadap guru? Pemerintahlah yang dapat menjawab permasalahan ini,” kata Meli.
Politisi asal dapil Sumatera Selatan itu menambahkan, ketika banyak kompetensi keguruan belum tercapai, di satu sisi guru juga harus sadar dengan dirinya yang menjadi figur untuk dicontoh dan dipedomani oleh seluruh anak bangsa sehingga ia berharap guru dapat meningkatkan kinerja, tanpa terus menerus menghubungkannya dengan peningkatan pendapatan, demi melahirkan generasi penerus yang berkarakter, cerdas dan terkemuka. (Pemberitaan DPR RI)