Anggota Komisi VI DPR RI Gde Sumarjaya Linggih Dukung Penguatan Peran Pertamina Hulu Energi
Anggota Komisi VI DPR RI Dapil Bali Gde Sumarjaya Linggih mengapresiasi peran Pertamina Hulu Energi yang sukses dalam produksi migas nasional.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM - Anggota Komisi VI DPR RI Dapil Bali Gde Sumarjaya Linggih yang akrab disapa Demer mengapresiasi peran Pertamina Hulu Energi atau PHE selaku Subholding Upstream yang telah sukses berperan sebagai kontributor utama produksi migas nasional.
Hal itu disampaikan Gde Sumarjaya Linggih saat menggelar sosialisasi BUMN bertajuk “Peran Pertamina Hulu Energi (PHE) Untuk Menjaga Ketahanan Energi Nasional” di Kabupaten Gianyar, Bali pada Jumat (26/5/2023) yang diikuti ratusan peserta termasuk mayoritas dari generasi Z dan milenial.
Dalam sosialisasi ini turut hadir sebagai pembicara Eviyanti Rofraida selaku Senior Manager External Communication & Stakeholder Relation Pertamina Hulu Energi.
Lebih lanjut dikatakan, pada tahun 2022 Pertamina Hulu Energi memberikan kontribusi sebesar 68 persen produksi minyak nasional dan 34% produksi gas nasional. Berdasarkan data Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), bauran komposisi energi akan berubah perlahan hingga tahun 2050 dimana energi baru terbarukan akan mendominasi kebutuhan energi nasional.
“Sejalan dengan hal tersebut, volume kebutuhan akan energi fosil pun akan terus meningkat sehingga Pertamina Hulu Energi sebagai kontributor utama harus konsisten menjalankan proses bisnis secara berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan energi nasional,” harap Gde Sumarjaya Linggih yang merupakan Anggota Fraksi Golkar DPR RI ini.
Untuk memenuhi kebutuhan energi nasional, Pertamina Hulu Energi menjalankan tiga strategi utama , yang pertama untuk melawan laju penurunan alamiah (natural declining rate) di wilayah kerja eksisting, Pertamina Hulu Energi melakukan pengeboran sumur pengembangan dan perawatan sumur.
Strategi kedua, Pertamina Hulu Energi juga melakukan pengeboran sumur eksplorasi untuk mencari potensi cadangan baru untuk menjaga keberlanjutan bisnis.
Dalam strategi terakhir, Pertamina Hulu Energi menjalankan akuisisi di wilayah kerja baru dengan bekerjasama melalui partner dan melakukan ekspansi. Dalam rangka mendukung Green Strategy PT Pertamina (Persero), Pertamina Hulu Energi tentunya berupaya untuk melakukan berbagai macam program dekarbonisasi. Salah satunya melalui pemanfaatan sumber energi gas sebagai energi transisi yang rendah emisi dan ramah lingkungan.
Hal ini tercermin dari project gas yang telah diresmikan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia pada tahun 2022 yaitu Proyek Strategis Nasional pengembangan lapangan unitisasi Jambaran-Tiung Biru (JTB) di Jawa Timur dan temuan potensi cadangan gas melalui pengeboran sumur eksplorasi di beberapa wilayah Indonesia.
“Seluruh strategi yang dijalankan memiliki kebutuhan pendanaan yang tidak sedikit sehingga Pertamina Hulu Energi perlu mendapatkan dukungan dari berbagai aspek, di antaranya pendanaan dan langkah-langkah investasi yang transparan agar kegiatan operasional bisa berjalan lancar untuk menjaga ketahanan energi nasional,” ungkap Gde Sumarjaya Linggih selaku wakil rakyat yang sudah empat periode mengabdi di DPR RI memperjuangkan kepentingan Bali.
Lebih lanjut dikatakan, saat ini, negara kita merupakan negara net importir minyak dimana produksi minyak dalam negeri belum bisa memenuhi kebutuhan minyak nasional sehingga diperlukan komitmen pemenuhan target produksi minyak nasional.
“Dengan tersedianya investasi, baik melalui pasar keuangan maupun partnership, maka Pertamina Hulu Energi dapat berkembang dan menjaga keberlanjutan hulu migas nasional serta diharapkan dapat membantu memenuhi kebutuhan migas dalam negeri,” pungkas politisi Golkar asal Desa Tajun, Kabupaten Buleleng ini.
PT Pertamina Hulu Energi adalah anak usaha Pertamina yang bergerak di bidang pengeboran minyak dan gas. Bidang usaha yang dijalankan PHE mencakup eksplorasi, pengembangan, produksi, serta jasa konsultasi bisnis dan manajemen portfolio.
Pertamina Hulu Energi melakukan kegiatan eksplorasi untuk mencari dan meningkatkan cadangan minyak dan gas baru, baik di dalam maupun luar negeri. Kegiatan eksplorasi didukung oleh pengaplikasian konsep baru, teknologi mutakhir dan tepat guna, serta mengadakan kerja sama dengan mitra strategis yang menguasai advance exploration technology dengan tetap mempertimbangkan keberlanjutan usaha, lingkungan dan sosial.