Hal sama juga terjadi pada Cristiano Ronaldo yang mulai bermain bersama Manchester United pada gameweek keempat.

Ukiran dua gol menjadi debut sempurna bagi Ronaldo bermain di Stadion Old Trafford.

Sumbangan 13 poin menjadi ganjaran sempurna bagi para manajer FPL yang merekrut Ronaldo pada gameweek tersebut.

Ronaldo kembali menunjukkan ketajamannya saat membobol gawang West Ham.

Meskipun hanya mencetak satu gol saja, Ronaldo berhasil menyumbangkan enam poin.

Hanya saja memang keajaiban Ronaldo seakan berhenti setelah hanya mampu memberikan tiga poin dalam dua laga terakhirnya.

Hal itupun juga membuat para manajer FPL mulai berangsur membuang aset pemain asal Portugal tersebut.

Ketidakstabilan poin yang diberikan Lukaku dan Ronaldo malah berbanding terbalik dengan pemilik Jamie Vardy.

Pemain Leicester City malah mampu bermain lebih konsisten bersama timnya pada awal musim ini.

Dengan harga yang lebih murah, Vardy saat ini telah dimiliki manajer FPL yang berjumlah 14,2% saja.

Berbanding jauh dengan manajer FPL yang memiliki Lukaku dan Ronaldo.

Meskipun demikian, Vardy justru telah mampu mengembalikan poin kepada manajer FPL sebanyak lima kali.

Hanya dua gameweek saja dimana Vardy gagal berkontribusi dalam hal apapun.

Lalu, lima gameweek lainnya ternyata Vardy mampu menyumbangkan poin tak terduga.

Koleksi 48 poin dari tujuh gameweek telah membuat Vardy menduduki peringkat kedua sebagai penyerang paling banyak poinnya.

Hal itu seakan menjadi bukti bahwa ternyata performa Vardy pada awal musim ini tidak boleh dilupakan begitu saja oleh manajer FPL.

(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)