15 Tahun Latih Jerman, Ini Kekecewaan dan Kekalahan Terburuk yang Pernah Dialami Joachim Loew
Loew mengatakan bahwa kekalahan dari Prancis di semifinal Euro 2016 adalah kekalahan terburuknya.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Gelandang Arsenal tersebut kemudian mendapatkan berbagai macam kritikan serta perlakuan tak menyenangkan.
Baca juga: Footballs Coming Home Membahana, Inggris Tak Pernah Punya Peluang Juara Sebaik Saat Ini
Salah satu alasan Oezil mengundurkan diri yakni adanya masalah rasialisme dan tidak dihargai pihak timnas Jerman.
"Itu adalah kekecewaan terbesar saya secara pribadi," aku Loew dikutip SuperBall.id dari Marca.
"Waktunya akan tiba ketika kita akan berbicara atau bertemu lagi, untuk membicarakan banyak hal dan mengesampingkan segalanya."
"Dia adalah pemain penting bagi kami," ucapnya menambahkan.
Lebih lanjut, Loew juga membocorkan kunci keberhasilan Jerman merengkuh gelar Piala Dunia 2014 di Brasil.
Baca juga: Fakta Menarik Kekalahan Jerman dari Inggris, Sterling Nyaris Jadi Pecundang, Akhir Era Loew-Muller
"Kalah dari Italia pada 2012 adalah momen di mana kami belajar sesuatu yang kami butuhkan, karena itu menyatukan kami lagi."
"Itu adalah kunci untuk memenangkan Piala Dunia pada tahun 2014," ungkap Loew.
Namun, kekalahan dari Italia sebagaimana yang diungkapkan Loew, bukan merupakan kekalahan terburuknya sebagai pelatih Jerman.
Loew mengatakan bahwa kekalahan dari Prancis di semifinal Euro 2016 adalah kekalahan terburuknya.
Pasalnya, pelatih berusia 61 tahun itu yakin timnya akan memenangkan gelar jika bisa menang pada laga itu.
Baca juga: Jorok! Joachim Loew Tertangkap Kamera Lagi Ngupil Lalu Menjilat Jarinya
"Dalam hal kekalahan terburuk, saya akan mengatakan kekalahan dari Prancis di semifinal Euro 2016."
"Jika kami menang, tidak diragukan lagi kami akan memenangkan gelar."
"Kekalahan melawan Inggris ini adalah hal lain yang sangat menyakitkan,"
Loew menambahkan, "Tim ini berada di puncak dunia selama bertahun-tahun."
"Sulit untuk selalu finis di antara empat besar di turnamen, tetapi kami melakukannya berkali-kali dengan gaya dan sepak bola kami."
"Saya pikir kami menginspirasi banyak orang."