Dibantu Arah Angin, Pesawat Pengangkut Jemaah Haji ke Arab Saudi Tiba Lebih Cepat Dari Jadwal
Gelombang pemberangkatan jemaah haji Indonesia ke Arab Saudi terus meningkat sejak penerbangan perdana jemaah haji kloter 1 Embarkasi Surabaya.
Penulis: Husein Sanusi
Editor: Anita K Wardhani
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Muhammad Husain Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, MADINAH - Gelombang pemberangkatan jemaah haji Indonesia ke Arab Saudi terus meningkat sejak penerbangan perdana jemaah haji kloter pertama dari Embarkasi Surabaya pada 6 Juli 2019 lalu.
Menariknya, keberangkatan jemaah haji yang terbang dengan menggunakan maskapai penerbangan Garuda Indonesia dan Saudia Airline ini sering tiba di tanah suci lebih cepat dari yang dijadwalkan maskapai penerbangan.
"Yang paling menarik itu, banyak penerbangan terkait haji baik yang dilakukan Saudi Airline maupun Garuda Indonesia tiba lebih cepat dari jadwal yang diprkirakan," kata Kepala Daker Bandara, Arsyad Hidayat, di Madinah.
Baca: INFO HAJI, Dehidrasi Ancam Kesehatan Jemaah, Ini Tips Agar Tetap Sehat Selama di Tanah Suci
Arsyad menambahkan penyebab dari ketibaan pesawat-pesawat yang mengangkut jemaah haji dari tanah air tersebut.
"Saya sempat koordinasi dengan pihak Garuda yang ada di Bandara Madinah bahwa faktor angin mempengaruhi. Jadi yang mendorong pesawat itu bisa tiba di Arab Saudi lebih cepat setengah jam, bahkan sampai satu jam setengah seperti kloter SUB 1 dari Surabaya yang dijadwalkan jam 10 ternyata tiba jam 8.30," katanya.
Arsyad berharap kondisi angin yang seperti ini memberikan kebaikan kepada 231 ribu jemaah haji Indonesia yang sedang berbondong-bondong menuju dua kota suci, Makkah dan Madinah. "Di satu sisi memang baik, mudah-mudahan tidak ada masalah terkait hal tersebut," katanya.
Hingga Selasa 9 Juli 2019 kemarin sudah ada lebih dari 22 ribu jamaah sudah masuk ke Madinah. Sebagian besar hotel di Madinah sudah dipenuhi jamaah haji.
"Panitia Penyelengara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menyiapkan 111 hotel untuk jamaah calon haji gelombang pertama yang tiba di Madinah. Hotel-hotel tersebut terbagi dalam wilayah kerja 5 sektor dan 1 sektor khusus," Kata Kepala Seksi Akomodasi Daerah Kerja Madinah, Ihsan Faisal di Kantor Urusan Haji (KUH) Madinah.