Kesetiaan Sri Wahyuni, Pilih Mendampingi Sang Suami Menunda Kepergian ke Tanah Suci
Tak ingin meninggalkan suaminya Suwarno (62) yang gagal berangkat haji tahun ini, Sri Wahyuni (60) memilih setia mendampingi tertinggal di tanah air.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Tak ingin meninggalkan suaminya Suwarno (62) yang gagal berangkat haji tahun ini, Sri Wahyuni (60) memilih setia mendampingi tertinggal di tanah air.
Caon Haji asal Kota Bandung, Jawa Barat ini memilih menemani pasangan hidupnya itu meski saat pemeriksaan kesehatan hanya suaminya tak tak lolos.
Saat di Asrama Haji Embarkasi Bekasi, Jalan Kemakmuran, Kelurahan Margajaya, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi diketahui Suwarno diketahui mengidap penyakit gagal ginjal stadium empat.
Ketua Panitia Bidang Kesehatan PPIH Jawa Barat, Yani Dwiyuli membenarkan jika dia jemaah calon haji itu atas nama Suwarno (62) dan istrinya bernama Sri Wahyuni (60) ini tak bisa berangkat.
Mereka masuk ke dalam kelompok terbang (kloter) enam yang dijadwalkan berangkat dari Bandara Soekarno Hatta menuju Arab Saudi pada, Senin (8/7/2019).
"Jadi yang sakit suaminya (Suwarno), tapi karena dia (Sri Wahyuni) setia sama suaminya jadi ikut ekses istilahnya, pendamping enggak ikut berangkat juga," kata Yani kepada TribunJakarta.com, Selasa (9/7/2019).
Baca: 149 Koper Jemaah Calon Haji Bermasalah, Isinya Disita, di Dalamnya Mulai Setrika Hingga Pemanas Air
Baca: Suhu Madinah 30-45 Derajat Celsius, Banyak Jemaah Haji Lansia Kakinya Melepuh Saat Ibadah Arbain
Sesuai peraturan Menteri Kesehatan nomor 15 tahun 2016, terntang istithaah atau kesehatan jemaah haji, kondisinya tidak memenuhi syarat dan terpaksa harus ditunda.
"Kriteria istithaah salah satunya gagal ginjal stadium 4 dan 5, tapi enggak semua pengidap gagal ginjal enggak bisa berangkat, ada jemaah yang memiliki penyakit sama tapi kondisi masih memenuhi syarat dan bisa diberangkatkan," jelas dia.
Yani menjelaskan, tahapan tes kesehatan untuk jemaah calon haji sejatinya telah dilalui sebanyak tiga tahap.
Namun saat di daerah asal, kondisi kesehatan Suwarno masih memungkinkan untuk berangkat.
Namun ketika tiba di Asrama Haji Embarkasi Bekasi, kondisi kesehatannya menurun.
"Sampai sini wajahnya sudah pucat, kita langsung rujuk oe dokter dan dokter tidak kasi rekomendasi (untuk diberangkatkan), pas saya tanya ke Bandung, yang bersangkutan kondisinya masih memungkinkan, barangkali saat itu ada usaha supaya bisa lolos, tapi pas di Embarkasi kita screening lagi dapet," imbuhnya.
Setelah itu, PPIH langsung merujuk Suwarno ke runah sakit untuk dilakukan perawatan.
Ketika itu, respon sang istri sempat patah semangat namun, dia tetap ingin menemani sang suami karena merasa usia yang sudah uzur.
"Istrinya tetap ingin menemani suaminya, jadi ada kemungkinan batal berangkat tahun ini atau ditunda sampai kondisi kesehatannya memungkinkan, kloter terkahir yang berangkat itu tanggal 5 Agustus 2019, kalau sampai tanggal itu masih kurang baik terpaksa ditunda tahun depan," jelas dia.
Total sejauh ini tiga orang jemaah calon haji asal Jawa Barat batal berangkat ke tanah suci usai pemeriksaan kesehatan di Asrama Haji Embarkasi Bekasi.
Sebelumnya, satu orang jemaah dari Kabupaten Cianjur bernama Neng Sarah Asep (25) yang masuk ke dalam kelompok terbang (kloter) 2, dipastikan gagal berangkat ke tanah suci lantaran hamil dengan usia kandungan 11 pekan.
(TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Gagal Ginjal Stadium 4, Pasangan Suami Istri Jemaah Calon Haji Batal Berangkat,