Hari Tasyrik Terakhir, Ini Alasan Mengapa Kita Dilarang Berpuasa
Setelah Hari Raya Idul Adha, umat Muslim di dunia dilarang melakukan puasa sunnah dikarenakan masuk hari tasyrik, mengapa? Simak penjelasannya di sini
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Sri Juliati
Setelah Hari Raya Idul Adha, umat Muslim di dunia dilarang melakukan puasa sunnah dikarenakan masuk hari tasyrik, mengapa? Simak penjelasannya di sini!
TRIBUNNEWS.COM - Setelah Hari Raya Idul Adha, Minggu (10/8/2019) atau tanggal 10 Dzulhijjah 1440 H, saat ini umat Muslim masih memasuki hari tasyrik.
Hari tasyrik sendiri jatuh pada tanggal 11, 12, 13 Dzulhijjah atau 12-14 Agustus 2019.
Namun, hari ini, Rabu (14/8/2019) merupakan hari tasyriki terakhir.
Dikutip dari Islami.co, hari tasyrik sendiri telah tertulis dalam hadist sabda Rasulullah saw yang berbunyi:
أيام منى أيام أكل وشرب وذكر لله. رواه مسلم
Hari-hari Mina adalah hari-hari makan, minum dan berdzikir kepada Allah (HR. Muslim)
Baca: Hari Tasyrik Adalah Hari Makan-Minum & Dilarang Puasa, Jatuh hingga Besok, Perbanyak Amalan Ini
Baca: Hari Tasyrik 11,12,13 Dzulhijjah, Dilarang Berpuasa, Perbanyak Dzikir, Ini Waktu yang Tepat
Mengomentari hadis ini, Imam Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim menjelaskan, yang dimaksud hari-hari Mina adalah tiga hari setelah Idul Adha, yaitu hari tasyrik.
Disebut hari tasyrik karena daging-daging kurban didendeng atau dijemur di bawah terik matahari.
Sementara Ibnu Hajar al-Asqalani dalam Fath al-Bari menyebutkan pendapat lain.
Disebut tasyrik karena selain tanggal 10 Dzulhijjah, orang-orang Islam menyembelih kurban pada waktu syuruq (setelah matahari terbit).
Allah jadikan hari tasyrik sebagai hari istimewa untuk berzikir.
Baca: Istimewanya Hari Tasyrik Usai Idul Adha, Jangan Puasa, Perbanyak Amal Ibadah dan Doa Sapu Jagad
Baca: Hari Tasyrik Setelah Idul Adha - Ini Bacaan Doa Sapu Jagad & Jangan Lupa Perbanyak Dzikir
Karena itulah, Allah perintahkan umat Islam untuk memperbanyak berdzikir pada hari itu.
Rasulullah saw. bersabda: