Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Besok Lebaran Haji, Ini Tata Cara Salat Idul Adha, Dilengkapi Niat Mandi Sunnah Sebelum Hari Raya

Hakikat mandi adalah membersihkan anggota badan dari bau yang tidak sedap, dan membuat badan menjadi segar

Editor: Sanusi
zoom-in Besok Lebaran Haji, Ini Tata Cara Salat Idul Adha, Dilengkapi Niat Mandi Sunnah Sebelum Hari Raya
TribunPadang.com/Rezi Azwar
ilustrasi 

TRIBUNJAKARTA.COM - Sebelum berangkat ke masjid atau lapangan untuk menunaikan salat Idul Adha, satu amalan sunnah yang dianjurkan untuk dilakukan adalah mandi.

Mandi bisa dilakukan mulai pertengahan malam hingga sebelum waktu subuh.

Namun, yang lebih utama adalah dilakukan setelah waktu subuh.

Hakikat mandi adalah membersihkan anggota badan dari bau yang tidak sedap, dan membuat badan menjadi segar.

Ada beberapa bagian tentang mandi yang dianjurkan dalam hukum, mulai dari mandi wajib hingga mandi keramas sunnah.

Dalam tata cara pelaksanaannya antara mandi wajib dan mandi sunnah sama saja, yakni dimulai dengan berniat dan membasuhi seluruh badan menggunakan air.

Perbedaan mandi wajib dan mandi sunnah terletak pada hadats besar yang dilakukan.

Ketika memiliki hadats besar, maka wajib hukumnya untuk melakukan keramas.

Berita Rekomendasi

Ada beberapa jenis mandi yang disunnahkan oleh Rasulullah SAW, beberapa diantaranya yaitu mandi sebelum sholat jum'at, mandi setelah memandikan mayit, mandi sebelum hari raya idul fitri dan/atau hari raya idul adha dan masih banyak lagi.

Tata cara, niat dan jadwal puasa Arafah di bulan Dzulhijjah sebelum Idul Adha 1440 Hijriah.
Tata cara, niat dan jadwal puasa Arafah di bulan Dzulhijjah sebelum Idul Adha 1440 Hijriah. (TribunMadura.com)

Dari ‘Ali bin Abi Thalib, “Seseorang pernah bertanya pada ‘Ali radhiyallahu ‘anhu mengenai mandi. ‘Ali menjawab, “Mandilah setiap hari jika kamu mau.”

Orang tadi berkata, “Bukan. Maksudku, manakah mandi yang dianjurkan?” ‘Ali menjawab, “Mandi pada hari Jum’at, hari ‘Arofah, hari Idul Adha dan Idul Fithri.” (HR. Al Baihaqi 3/278. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih. Lihat Al Irwa’ 1/177).

Dari hadits di atas sudah sangat jelas, bahwa mandi sebelum melaksanakan sholat hari raya adalah sunnah atau dianjurkan oleh Rasulullah, baik itu hari raya idul fitri maupun hari raya idul adha.

 Aqiqah dan Kurban, Mana yang Harus Didahulukan? Simak Penjelasan Buya Yahya

Berikut adalah bacaan niat secara lengkap dalam bahasa arab, tulisan latin dan terjemahannya.

Niat Mandi Sunah Hari Raya Idul Adha

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِيَوْمِ عِيْدِ اْلاَضْحَى سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

NAWAITUL GHUSLA LIYAUMI 'IIEDIL ADHAA SUNNATAN LILLAAHI TA'ALAA

Artinya :

Sengaja saya mandi pada hari Raya Idul Adha Sunnah karena Allah Ta'ala.

Selain mandi, umat Muslim yang hendak berangkat menunaikan salat Idul Adha disunnahkan untuk memakai wangi-wangian.

Tak hanya itu, untuk menyempurnakan penampilan, umat Muslim disunnahkan pula untuk memotong rambut, memotong kuku, menghilangkan bau badan yang tidak enak.

Ini bertujuan untuk memperoleh keutamaan di hari raya.

Dalam kitab Al-Majmu’ Syarhul Muhaddzab terdapat keterangan mengenai amalan sunnah ini,

والسنة أن يتنظف بحلق الشعر وتقليم الظفر وقطع الرائحة لانه يوم عيد فسن فيه ما ذكرناه كيوم الجمعة والسنة أن يتطيب

Disunnahkan pada hari raya Id membersihkan anggota badan dengan memotong rambut, memotong kuku, menghilangkan bau badan yang tidak enak, karena amalan tersebut sebagaimana dilaksanakan pada hari Jum’at, dan disunnahkan juga memakai wangi-wangian.

Sumber artikel  Bacaan Niat Mandi Sebelum Tunaikan Sholat Idul Adha, Salah Satu Amalan Sunnah Anjuran Rasulullah SAW

Seperti kita ketahui bersama, hukum salat Idul Adha adalah fardhu'ain.

Artinya wajib bagi setiap individu kaum muslimin.

Dalil yang menunjukkan hal ini adalah hadist Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam yang memerintahkan kaum wanita, bahkan termasuk pula wanita yang sedang haid, untuk menuju ke tempat pelaksanaan salat.

Selain itu, saat hendak melakukan salat, seorang muslim juga tidak memakan makanan sebelum salat Idul Adha.

Buraidah radhiyallahu’anhu mengatakan, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak keluar menuju shalat ‘Idul Fithri sebelum makan terlebih dahulu. Adapun pada hari raya kurban, Beliau tidak makan sebelum pulang dari tempat salat kemudian memakan sembelihan beliau” (HR. Tirmidzi, hasan).

Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “Adapun pada hari raya ‘Idul Adha, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak makan hingga Beliau pulang dari tempat salat kemudian makan dari sembelihan Beliau”

Sementara itu berikut tata cara salat Idul Adha:

  1. Dimulai dengan takbiratul ihram, seperti shalat yang lainnya.
  2. Pada rakaat pertama ditambah takbir tambahan (zawaaid) sebanyak 7 kali selain takbiratul ihram.
  3. Pada rakaat kedua ditambah takbir sebanyak lima kali.
  4. Dibolehkan mengangkat tangan ketika takbir tambahan sebagaimana yang dicontohkan sahabat Ibnu Umar radhiyallahu’anhuma.
  5. Tidak ada dzikir khsusus yang dibaca diantara takbir. Namun terdapat riwayat dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, Beliau mengatakan : “Di antara takbir, hendaklah memuji Allah”.
  6. Setelah selesai takbir tambahan, kemudian membaca Al Fatihah dan surat pilihan
  7. Dianjurkan untuk membaca suarat Qaaf pada rakaat pertama dan surat Al Qamar pada rakaat kedua. Atau bisa juga membaca surta Al A’laa dan Al Ghasiyah.

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Tata Cara Salat Idul Adha 

(TribunWow.com/TribunStyle)

Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas