Beda Pengaturan Jemaah Umrah Saat Pandemi, Durasi Hingga Tak Boleh Sentuh Ka'bah dan Hajar As'wad
Arab Saudi tengah menyiapkan pembukaan umrah secara bertahap.Nah, bagaimana aturan umrah saat pandemi? Berikut rangkuman Tribunnews.com.
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Anita K Wardhani
Para jamaah akan dibagi menjadi kelompok berisi 1.000 orang dengan pelaksanaan umrah di waktu yang berbeda-beda.
Setiap harinya akan ada enam jadwal yang berbeda-beda. Per kelompok pun akan diberi waktu tiga jam untuk melaksanakan umrah.
Dalam sebuah wawancara televisi, Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Dr. Mohammad Saleh bin Taher Benten dalam mengungkapkan ketentuan umrah saat pandemi ini.
Baca: Ingin Dekat Seusai Menikah, Meggy Wulandari Ungkap Rencana Bulan Madu & Umrah dengan Suami
Baca: Kerajaan Arab Saudi Akhirnya akan Membuka Kembali Umrah Mulai 4 Oktober 2020, Berikut Tahapannya
Anak-anak dan Lansia Dilarang Umrah
Antara lain, umrah hanya berlaku untuk kelompok usia18-65 tahun. Dilarang untuk anak-anak dan lanjut usia.
Pendaftaran dilakukan melalui aplikasi Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi, yang bertautan dengan Kementerian terkait termasuk Kemenkes.
Syarat kemudian, jemaah harus bebas Covid-19 atau sehat.
Jemaah akan dipantau pula oleh tenaga kesehatan profesional.
Umrah Jemaah Luar Negeri Akan Dilaksanakan Per Negara
Jemaah dari luar Arab Saudi akan diperbolehkan melaksanakan umrah mulai 1 November mendatang, setelah 7 bulan Pemerintah Raja Salman menangguhkan umrah dan ziarah akibat pandemi Covid-19.
Kemenkes Arab Saudi akan mempertimbangkan perkembangan pandemi dan resiko kesehatan dari negara-negara tersebut.
Jika pandemi virus corona suatu negara terkendali, maka kesempatan mengirimkan jemaah lebih besar.
Nantinya Kementerian terkait akan mengeluarkan daftar negara yang boleh mengirimkan jemaah.
"Keputusan akhir umrah per negara akan dibuat oleh Kementerian Kesehatan, setelah mengeluarkan beberapa persyaratan dan menentukan negara bebas risiko dalam beberapa minggu mendatang," ujar Menteri Haji dan Umrah Dr. Mohammad Saleh bin Taher Benten dalam sebuah wawancara televisi yang dilansir dari media Haramian Sharifain, Senin (28/9/2020).
Selain itu, Kementerian Umrah dan Haji akan membuat jalur khusus untuk umrah dan haji internasional.
Serta, berupaya meniadakan kantor fisik dan pelayanan pendaftaran Umrah dan Haji dilakukan melalui aplikasi resmi pemerintah.
Pembukaan tahapan III ini, akan mengizinkan ibadah umrah dan salat bagi warga Saudi, mukimin dan warga dari luar kerajaan yang dimulai pada 1 November 2020.
Masjidil Haram diharapkan dapat menampung 100% sesuai hitungan protokol tindakan pencegahan, yaitu: 20 ribu jamaah umrah per hari dan 60 ribu jemaah salat per hari.