Arab Saudi Buka Izin Umrah Khusus Warga Arab Saudi dan Ekspatriat yang Sudah Divaksin
Meski sudah membuka kembali ibadah umrah, izin tersebut masih diberikan secara terbatas dan melalui prosedur perizinan yang ketat.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Theresia Felisiani
Persyaratan itu juga berlaku untuk jemaah yang ingin memasuki wilayah Masid Nabawi di Madinah.
Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi juga mengatakan kebijakan tersebut akan dimulai pada Ramadan yang diprediksi dimulai pekan depan.
Namun belum diketahui kebijakan itu akan diberlakukan sampai kapan.
Belum jelas pula apakah kebijakan yang muncul di tengah peningkatan kasus Covid-19 di negara tersebut akan diperpanjang hingga musim haji tahun ini.
Baca juga: Kemenag Siapkan Enam Skenario untuk Kemungkinan Kuota Haji 100 Hingga 5 Persen
Pada Juli 2020, Arab Saudi menggelar ibadah haji terbatas dan menjadi kegiatan haji dengan jumlah terkecil dalam sejarah dunia modern karena pandemi Covid-19.
Kala itu hanya 10 ribu muslim warga Arab Saudi yang diizinkan untuk berhaji.
Jumlah itu amat sedikit bila dibandingkan haji pada kondisi biasanya yang mampu melibatkan hingga 2,5 juta muslim dari seluruh dunia.
Kebijakan kuota untuk haji tahun ini juga belum dipastikan oleh Pemerintah Arab Saudi.
Meski begitu, menurut laporan media pro-pemerintah Okaz, hanya jemaah yang sudah mendapatkan vaksin yang mungkin diizinkan berhaji pada tahun ini.
Pada Oktober 2020, Pemerintah Arab Saudi membuka Masjidil Haram untuk jemaah pertama kalinya usai tujuh bulan ditutup karena pandemi.
Pembukaan itu juga sebagai langkah relaksasi pembatasan akibat pandemi dan memungkinkan sebagian pihak melaksanakan umrah.
Kegiatan umrah biasanya menarik jutaan muslim dari seluruh dunia setiap tahunnya.
Pihak pemerintah setempat menyebut umrah akan kembali diberlakukan ke kapasitas penuh begitu ancaman pandemi mereda.(tribun network/fah/dod)