Cerita Guru di Boyolali, 11 Tahun Menanti untuk Jadi Jemaah Haji, Berangkat Tahun Ini
Cerita Dwi Larso, guru MAN 1 Boyolali yang telah menanti 11 tahun untuk berangkat menjadi emaah haji Indonesia tahun ini.
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Kembali diberangkatkannya jemaah haji Indonesia tahun 2022 membawa kebahagiaan bagi para jemaah yang telah menanti.
Satu di antaranya ialah Dwi Larso, guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Boyolali, Jawa Tengah.
Diketahui, ibadah haji 2019 dan 2020 tertunda karena adanya pandemi Covid-19.
Dilansir Tribun Jateng, pria yang akrab disapa Dwi mengaku senang penantiannya akan terbayar tahun ini.
"Setelah menunggu sejak pandemi akhirnya insyaallah berangkat tahun ini. Alhamdulilah penantian sejak (pandemi) corona dua tahun tertunda, padahal 2020 sudah manasik," kata Dwi Larso, Selasa (10/5/2022).
Baca juga: Kemenag: Jemaah Haji Reguler Dibagi dalam 241 Kloter, Berangkat dengan 236 Penerbangan
Dwi mengungkapkan, pada awal Mei 2022 kemarin, ia mendapat informasi namanya masuk dalam daftar jemaah haji Indonesia 2022 bersama enam rekan guru MAN 1 Boyolali lainnya.
Diketahui, 11 tahun sudah Dwi menanti untuk berangkat ke tanah suci.
"Saya daftar menjadi calon peserta haji sejak Desember 2011."
"Penantian panjang dan alhamdulilah," ujarnya.
Baca juga: Kemenag Ungkap Layanan untuk Jemaah Haji Indonesia, dari Hotel hingga Makan 119 Kali
Mulai Mempersiapkan Diri
Dwi menyebut persiapan sudah mulai dilakukan.
Meski tidak ada persiapan khusus, Dwi beserta calon jemaah lain diharuskan menjaga protokol kesehatan.
Mengingat pandemi Covid-19 masih berlangsung.
Dwi mengaku sudah menjalani vaksinasi booster Covid-19 maupun vaksin meningitis.
"Rencana saya masuk kloter pertama yang berangkat 3 Juni dari Solo," ujarnya.
Baca juga: Kementerian Agama Rilis Nama Jemaah Haji yang Berhak Berangkat Tahun 2022, Cek di Sini
Selain itu, Dwi juga harus menjalani manasik ulang dengan waktu yang mepet.
Dwi berharap pemerintah dapat memberikan pelayanan kepada jemaah haji dengan baik dan lancar.
"Persiapan khusus berdoa semoga dilancarkan semuanya," pungkasnya.
Jumlah Kuota Indonesia
Diketahui, kuota haji Indonesia tahun 1443 H/2022 M ditetapkan berjumlah 100.051 jemaah.
Jumlah tersebut terdiri dari 92.825 kuota haji reguler dan 7.226 kuota haji khusus.
Kuota haji reguler terdiri atas 92.246 kuota jemaah haji reguler tahun berjalan, 114 kuota pembimbing dari unsur Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah, dan 465 kuota petugas haji daerah.
Sementara untuk kuota haji khusus, terdiri atas 6.664 kuota jemaah haji khusus tahun 1443 H/2022 M dan 562 kuota petugas haji khusus.
Baik haji reguler maupun haji khusus, kuota 1443 H/2022 M diperuntukkan bagi jemaah yang telah melunasi biaya Perjalanan Ibadah Haji 1441 H/2020 M, dan berusia paling tinggi 65 tahun per tanggal 8 Juli 2022 sesuai dengan urutan nomor porsi.
Jemaah haji yang telah melunasi biaya haji, namun tidak masuk alokasi kuota dan/atau menunda keberangkatan pada tahun ini, akan diprioritaskan menjadi jemaah haji pada penyelenggaraan tahun depan.
Sedangkan Jawa Tengah kuota haji reguler tahun 1443 H/ 2022 M sebanyak 13.868.
Jemaah yang bisa berangkat haji tahun ini adalah mereka yang berusia paling tinggi 65 tahun 0 bulan per tanggal 30 Juni 2022.
Selain itu, mereka juga sudah menerima vaksinasi lengkap Covid-19 dan 4 Juni 2022 sudah mulai ada pemberangkatan. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Penantian Sejak 2011 Dwi Larso untuk Ibadah Haji.