Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

18 Ton Obat-obatan Dikirim ke Arab Saudi untuk Jemaah Haji Indonesia, Ada Oralit dan Tisu Basah

Kementerian Kesehatan RI mengirimkan lebih dari 18 ton obat-obatan dan perbekalan kesehatan ke Arab Saudi.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in 18 Ton Obat-obatan Dikirim ke Arab Saudi untuk Jemaah Haji Indonesia, Ada Oralit dan Tisu Basah
Tribunnews/Bahaudin/MCH2019
Jemaah Haji Indonesia. 18 Ton Obat-obatan Dikirim ke Arab Saudi untuk Jemaah Haji Indonesia, Ada Oralit dan Tisu Basah (Tribunnews/Bahaudin/MCH2019) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Kesehatan RI mengirimkan lebih dari 18 ton obat-obatan dan perbekalan kesehatan ke Arab Saudi.

Semuanya itu dikirim guna kepentingan dankeperluan jemaah haji selama berada di Tanah Suci.

Rinciannya, terdiri dari 173 item obat-obatan dan 45 item perbekalan kesehatan.

Baca juga: Deretan Fasilitas Kesehatan yang Disiapkan untuk Jemaah Haji Indonesia di Arab Saudi

"Total beratnya mencapai 18 ton. Saat ini berada di pihak imigrasi Jeddah untuk dilakukan
clearance oleh otoritas setempat," kata Kepala Pusat Kesehatan Haji dr. Budi Sylvana,
MARS, Kamis(2/6/2022).

Selain itu, didistribusikan pula 100.000 paket tas kepada jemaah yang berisi perlengkapan kesehatan, yakni masker kain, masker medis, oralit, botol semprot, plester, tisu basah, kantung kencing dan juga hand sanitizer.

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas meninjau hotel di Madinah, Arab Saudi, yang akan ditempati oleh jemaah haji asal Indonesia.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas meninjau hotel di Madinah, Arab Saudi, yang akan ditempati oleh jemaah haji asal Indonesia. (Istimewa)

"Semua jemaah nanti akan mendapatkan ini sebagai untuk melengkapi kebutuhan mereka selama di Arab Saudi," kata Sylvana.

Diketahui Arab Saudi tahun ini memberikan kuota haji Indonesia sebesar 100.051 orang. Kuota ini terdiri atas 92.825 haji regular dan 7.226 haji khusus.

Baca juga: Tukang Sayur Wujudkan Mimpi Naik Haji Bareng Istri, Nabung 14 Tahun Setiap Hari Sisihkan Rp 100 Ribu

Berita Rekomendasi

Dari jumlah itu, ia menyebut masih didominasi jemaah lansia dan jemaah mempunyai risiko tinggi atau Risti.

Ada total 35,81 persen jemaah haji memiliki risiko tinggi.

"Ada kurang lebih 25.481 orang ini yang memiliki risiko tinggi dengan komorbid. Jadi mengingat kondisi jemaah
yang banyak yang didominasi oleh lansia dan risti (jemaah dengan komorbid penyakit
jantung, hipertensi, dll),"ujarnya.

Pelepasan jemaah haji kloter terakhir di Makkah, Minggu (1/9/2019) dini hari Waktu Arab Saudi. Ini adalah penerbangan terakhir pemulangan jemaah haji dari Bandara King Abdul Aziz Jeddah.
Pelepasan jemaah haji kloter terakhir di Makkah, Minggu (1/9/2019) dini hari Waktu Arab Saudi. Ini adalah penerbangan terakhir pemulangan jemaah haji dari Bandara King Abdul Aziz Jeddah. (Tribunnews/Muhammad Husain Sanusi/MCH2019)

Kirim Nakes
Selain obat-obatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menurunkan 776 Petugas Pelaksana Ibadah Haji (PPIH) Bidang Kesehatan ke Arab Saudi. Sylvana menyebut meski dari segi jumlah PPIH berkurang dari tahun-tahun sebelumnya, namun petugas kesehatan yang diturunkan lebih beragam.

"Memang dari quantity ada pengurangan jumlah. Namun dari sisi jenisnya ada penambahan. Jadi saat ini ada 12 jenis spesialisasi yang kita turunkan," kata dia.

Baca juga: 12 Spesialis Bidang Medis Kawal Kesehatan Jemaah Haji Indonesia Tahun Ini

Rincian tenaga kesehatan spesialis yang dikirim di antaranya dokter spesialis penyakit
dalam, spesialis paru, spesialis penyakit jantung dan pembuluh darah, spesialis saraf.

Juga ada spesialis orthopedi, spesialis bedah umum, spesialis dokter jiwa atau psikiater,
spesialisasi rahap medik, spesialis rekam medik, spesialis emergency medis, spesialis
kedokteran penerbangan dan terakhir adalah spesialis mikrobiologi klinik.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas