Praktisi Haji Ingatkan Jemaah Lansia Agar Memperhatikan Kondisi Fisik Saat Berada di Tanah Suci
Calon jemaah haji Indonesia diminta agar bisa menyesuaikan diri dengan kondisi fisiknya saat beribadah di Tanah Suci.
Penulis: Aji Bramastra
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aji Bramastra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon jemaah haji Indonesia diminta agar bisa menyesuaikan diri dengan kondisi fisiknya saat beribadah di Tanah Suci.
Hal itu diingatkan oleh praktisi ibadah haji Indonesia, Ahmad Kartono.
Ditemui di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Kartono mengatakan, banyak jemaah melakukan kesalahan dengan memforsir ibadah tanpa melihat kondisi fisiknya.
Ia memberikan contoh, banyak jamaah yang memaksakan diri untuk salat berjemaah di Masjidil Haram.
"Jemaah harus tahu bagaimana kondisi fisiknya. Tak perlu harus salat jemaah di Masjidil Haram misalnya, karena salat jemaah di masjid sekitar hotel selama itu di Mekkah, sebenarnya punya pahala yang sama," kata Kartono, yang juga dosen Fakultas Dakwah Konsentrasi Manajemen Haji dan Umroh ini, Kamis (16/6/2022).
"Ada yang mengatakan, memang salat berjemaah di Masjidil Haram itu pahalanya 100 ribu kali lipat. Tapi tak banyak yang tahu, dalam kajian lain disebutkan, salat berjemaah asal itu masih di Mekkah, pahalanya sama. Kalau jemaah yang masih muda, tidak apa-apa bolak-balik ke Masjidil Haram," lanjut Kartono.
Baca juga: Kemenag Respons Kebijakan Baru Ibadah Haji 2022, Pastikan Jemaah Dapat Pelayanan Terbaik
Kartono mengatakan, jamaah harus bijak memilih mana rukun dan wajib haji, dengan ibadah-ibadah yang sifatnya sunah.
Hal ini kerap dilakukan jemaah haji asal Indonesia ketika di Tanah Suci.
"Jemaah kita banyak yang kurang soal pemahaman ibadah. Ini sangat disayangkan, karena saat waktu rukun haji tiba, ironisnya mereka malah sudah kehabisan tenaga," ujar Kartono.