Mengenang Tragedi Terowongan Mina Tahun 1990 yang Tewaskan 1.400 Jemaah Haji
Tragedi Terowongan Mina pada tahun 1990 yang tewaskan 1.400 jemaah haji merupakan peristiwa kelam. Berikut fakta-faktanya.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Kemudian, menurut pernyataan dari salah satu pejabat pemerintah Arab Saudi yang tidak ingin diketahui identitasnya, mengatakan pengumuman jumlah korban tewas akan disampaikan oleh Menteri Dalam Negeri Arab Saudi saat itu, Pangeran Nayef.
Baca juga: Petugas Pengamanan TNI-Polri hingga Dokter Diterjunkan di Terowongan Mina
Sementara menurut Raja Arab Saudi saat itu yaitu Fahd bin Abdul Aziz Al-Saud, penyebab tragedi tersebut dikarenakan banyaknya jemaah haji yang berjejalan dan ingin menuju ke terowongan.
Hal ini, kata Fahd, mengakibatkan Terowongan Mina mengalami kelebihan kapasitas.
Fahd justru terkesan menyalahkan jemaah haji lantaran tidak mengikuti instruksi yang sudah diberikan.
"Jika jemaah haji mengikuti instruksi, insiden tersebut dapat dihindari," kata Fahd.
Terkait hal ini, tewasnya ribuan jemaah menjadikan insiden ibadah haji terburuk dalam beberapa waktu terakhir saat itu.
Bahkan, ibadah haji di beberapa tahun sebelumnya juga sempat mengalami insiden ketika adanya serangan teroris dan kerusuhan.
Sementara mengenai pengamanan, Pangeran Nayef mengatakan pihaknya telah mengerahkan tim pengamanan, mobil ambulans, serta beberapa tenda besar di pintu keluar Terowongan Mina.
Pernyataan Saksi atas Tragedi Terowongan Mina
Beberapa saksi mengungkapkan para jemaah saling berdesakan dan membuat ratusan orang bertubrukan.
Hal ini membuat ratusan jemaah kehabisan nafas.
Akibatnya jemaah pun tertahan di dalam terowongan ketika ribuan jemaah lain memaksa untuk masuk ke Terowongan Mina sehingga mengakibatkan kemacetan di dalam.
Jemaah yang memaksa untuk masuk ini pun mengakibatkan kelebihan kapasitas di dalam terowongan.
Saksi lain mengatakan gelombang jemaah yang masuk ke dalam terowongan pun sebetulnya telah berhenti.