Penelitian Ilmiah di Arab Saudi: Mencampur Air Zamzam dengan Air Biasa, Khasiatnya Tak Berubah
sebuah penelitian ilmiah di Arab Saudi, justru menyebutkan tak ada yang salah dengan metode mencampur air zamzam dengan air biasa.
Penulis: Aji Bramastra
Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan Tribunnews.com AJi Bramastra dari Arab Saudi
TRIBUNNEWS.COM, MEKKAH - Ada banyak oleh-oleh yang paling diharapkan dari jemaah haji setibanya di Tanah Air.
Tapi rasanya semua sepakat, oleh-oleh yang paling tinggi derajatnya, bukanlah minyak wangi, sajadah, sorban, atau tasbih, tapi tentu saja : Air Zamzam.
Zamzam, diyakini berasal dari kata zome!, zome! (berhentilah mengalir!), yang diteriakkan Hajar, ibu Nabi Ismail, saat sumur itu dikisahkan muncrat setelah tanah dipukul oleh sayap Malaikat Jibril, memang jadi barang yang paling dirindukan banyak umat Islam.
Umat muslim meyakini zamzam merupakan air terbaik yang ada di bumi ini.
Itulah mengapa umat muslim biasanya akan berdoa sebelum minum air zamzam, minta agar sakit yang ada di dalam tubuh, bisa minggat.
Apalagi, jemaah haji Indonesia juga membuat air zamzam semakin 'berkhasiat' dan berkah.
Tak jarang, para jemaah haji ini membawa air Zamzam thawaf keliling Kabah, sambil didoakan di tempat-tempat yang dikenal umat Islam sebagai tempat sakral untuk berdoa.
Sayang, air zamzam menjadi oleh-oleh yang sulit dibawa ke Tanah Air dalam jumlah banyak.
Aturan otoritas penerbangan internasional Arab Saudi hanya mengizinkan setiap jemaah membawa 5 liter air zamzam saja.
Belum lagi, pemeriksaan di Bandara Arab Saudi dilakukan dengan ekstra ketat tahun ini.
Mau sembunyikan dengan cara dan teknik apapun, barang setetes air zamzam bakal ketahuan alat pemindai tingkat tinggi yang kini dimiliki Bandara King Abdul Aziz Jeddah.
Koper yang sudah rapi dikemas, harus dibongkar, hanya gara-gara seorang jemaah menyembunyikan sebotol kecil air Zamzam di dalam tas.
Minimnya jatah air zamzam yang bisa dibawa pulang ke tanah air ini pun membuat galau jemaah haji Indonesia.
Baca juga: Pulang ke Tanah Air, Jemaah Haji Dilarang Masukkan Air Zam-zam ke Tas Bagasi
Sudah jadi rahasia umum, membagikan air zamzam untuk saudara dan tetangga sekampung, tentu jatah lima liter jauh dari kata cukup.
Nah, beberapa jemaah haji pun akhirnya dengan berat hati melakukan trik lain.
Setibanya di Tanah Air, mereka mencampur air zamzam dengan air biasa, sehingga semua kerabat dan tetangga, akhirnya bisa kebagian.
Salahkah hal ini?
Menariknya, sebuah penelitian ilmiah di Arab Saudi, justru menyebutkan tak ada yang salah dengan metode mencampur air zamzam dengan air biasa.
Hasan Mahmud Abu Al Faraj, Managing Director Zamazemah Company, sebuah perusahaan pengemasan air zamzam di Mekkah, Arab Saudi, menjelaskan, mencampurkan zamzam dengan air biasa tidak akan mengurangi kadar dan kandungan istimewa di dalam air zamzam.
Sebagaimana diketahui, kadar dan kandungan PH air zamzam yang memang berbeda dari air biasa, selama ini diyakini sebagai penyebab mengapa air zamzam berkhasiat untuk menyembuhkan penyakit.
Bahkan, menurut Faraj, anda hanya perlu satu tetes air zamzam, untuk mengubah satu liter, 5 liter, bahkan 1.000 liter air biasa, menjadi air zamzam seluruhnya.
"Secara alamiah, setetes air zamzam bisa dicampur sampai ke seribu liter air biasa, dan kandungan dalam air zamzam itu tak berubah," kata Faraj, saat ditemui di pabrik Zamzemah Company di Jalan King Fahd, Makkah, Rabu (20/7/2022) malam.
Baca juga: Menag Yaqut Lobi ke Arab Saudi, Minta Jatah Air Zamzam Jemaah Haji Indonesia Ditambah
Faraj menegaskan, penelitian itu dilakukan seorang ahli bernama Profesor Yahya Hamzah Koshak.
Saat peneliti mencampurkan satu botol kecil zamzam dengan seribu botol besar air biasa, hasilnya tidak ada perubahan kadar pH maupun kandungan secara keseluruhan.
"Justru kadar air biasa itu yang akhirnya berubah menjadi air zamzam seluruhnya," klaim Faraj.
Bukan Barang Mewah
Air zamzam dan segala pesonanya memang banyak diburu, tapi bukan barang mewah di Arab Saudi.
Di Arab Saudi, tak perlu juga harus ke Masjidil Haram untuk minum air zamzam.
Pada 2013, Kerajaan Arab Saudi meresmikan pabrik pengolahan air zamzam nan canggih di daerah Kudai, lima kilometer di selatan Masjidil Haram.
Pompa listrik menyedot air dari sumur zamzam, yang lokasinya hanya 20 meter saja dari
Kabah itu, kemudian dibawa lewat mobil ke Kudai.
Tidak dibawa lewat pipa, karena diangkut mobil, anehnya justru lebih cepat sampai.
Setiap detik, pompa listrik itu menyedot 18,5 liter air, lalu dimasukkan ke tangki penyimpanan berkapasitas 10 ribu meter kubik.
Dari Kudai, air zamzam juga dibawa oleh truk ke Madinah.
Baca juga: Menteri Agama Minta Jemaah Haji Indonesia Tak Coba-coba Bawa Air Zamzam ke Dalam Tas Bagasi
Setiap harinya ada 400 ribu liter zamzam dibawa truk ke tangki penyimpanan di Madinah, untuk memasok kebutuhan zamzam di Masjid Nabawi, masjid kedua yang paling banyak dikunjungi para haji, setelah Majidil Haram.
Bila tak mau mendapatkannya di dua masjid Haram ini, di supermarket besar, baik di Mekkah atau Madinah, air zamzam dijual bebas.
Satu galon berisi lima liter air zamzam, dijual dengan harga 5 riyal, atau sekitar Rp 20 ribu saja.
Bayangkan, air yang begitu dicari itu, harganya tak lebih mahal dari segalon air mineral di Indonesia.
Air zamzam sejatinya juga bukan barang yang tak bisa dibeli di Indonesia.
Tapi di Indonesia, harganya bisa melejit.
Toko oleh-oleh di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta misalnya, menjual air zamzam lima liter dengan harga Rp 700 ribu.
"Harga ini lebih mahal dari di luar. Tapi zamzam punya saya ada cap stempel Bandara, untuk jaminan keaslian," kata Irwan, si penjaga toko.
Atau kalau tak mau repot, buka saja situs belanja daring, dan ketikkan kata kunci zamzam.
Di sana, air zamzam dijual dengan harga Rp 500 ribu per lima liter.
Tentu saja, soal keaslian, hanya Allah dan penjualnya yang tahu.(*)