Bumbu Makanan untuk Jemaah Haji Indonesia di Madinah Dibawa Langsung dari Indonesia
PPIH Arab Saudi menyiapkan 5,7 juta box makanan untuk jemaah haji Indonesia selama di Madinah dengan cita rasa khas Indonesia.
Penulis: Widya Lisfianti
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi menyiapkan 5,7 juta box makanan untuk jemaah haji Indonesia selama di Madinah.
Selama berada di Madinah, jemaah haji Indonesia disediakan makan tiga kali dalam sehari dengan cita rasa khas Indonesia.
Dikutip dari laman Kementerian Agama, masakan mereka disiapkan oleh 21 perusahaan atau dapur katering.
Untuk gelombang pertama, ada 2,6 juta box, dengan perhitungan 98.000 jemaah dikali 9 hari dikali 3 kali makan.
Sedangkan gelombang kedua, jumlah makanan yang disediakan mencapai 2,8 juta box karena jumlah jemaah mencapai 114.000 orang.
"Jika ditotal, kebutuhan konsumsi jemaah haji di Madinah mencapai 5,7 juta box," ujar Kepala Seksi Layanan Konsumsi Daker Madinah, Suviyanto saat berkunjung ke sejumlah dapur katering di Madinah, Sabtu (27/5/2023).
Baca juga: 19.149 Jemaah Haji Bangladesh Tiba di Arab Saudi
Suviyanto mengatakan, bumbu yang digunakan untuk memasak dibawa langsung dari Indonesia.
Seperti kayu manis, gula, garam, minyak, kecap, lada, serai, dan bumbu lainnya.
Tak hanya itu, juru masak juga berasal dari Indonesia.
Menu makanan dengan cita rasa khas Indonesia ini diharapkan lebih mudah diterima oleh jemaah haji, termasuk jemaah lansia.
Sebab, rasanya seperti masakan Indonesia dan mudah dikonsumsi.
"Kami sudah siapkan chef yang sangat baik untuk mencicipi masakan sebelum didistribusikan ke jemaah. Jadi, chef ini akan keliling dapur untuk merasakan bumbu dan rasa masakan sebelum didistribusikan," terangnya.
Tahun ini, sambung Suviyanto, pihaknya akan berusaha memanjakan lidah jemaah haji Indonesia.
Sebab menu yang dipilih merupakan makanan nusantara yang sudah akrab dengan lidah orang Indonesia.
Beberapa menu tersebut antara lain nasi kuning, nasi uduk, oreg tempe, ayam woku, dan tumis jamur.
Untuk menjaga cita rasa dan kandungan gizi di dalamnya, di setiap dapur terdapat satu chef Indonesia.
(Tribunnews.com, Widya)