Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH - Arab Saudi telah menyusun 'rencana operasional terbesar' jelang musim Haji 1444 Hijriah/2023 Masehi yang akan dimulai beberapa minggu lagi.

Rencana operasional haji ini menjadi sejarah bagi Arab Saudi dalam mengelola ibadah haji setelah berakhirnya pandemi virus corona (Covid-19).

Baca juga: Jemaah Haji Lansia Capai 30 Persen, Kemenag Minta Petugas Maksimal Layani Tanpa Ada Komplain  

Presiden Umum Urusan Masjidil Haram Arab Saudi, Sheikh Dr Abdulrahman bin Abdulaziz Al Sudais menyampaikan rincian terkait rencana ekstensif tersebut pada Kamis kemarin.

Dikutip dari laman Khaleej Times, Jumat (2/6/2023), rencana tersebut berfokus pada beberapa sumbu utama yang terkait dengan tujuan strategis Kepresidenan 2024 berdasarkan Saudi Vision 2030.

"Rencana operasional musim Haji tahun ini adalah yang terbesar dalam sejarah kepresidenan, setelah berakhirnya pandemi (virus corona) dan pengumuman kepulangan jemaah Haji dalam jutaan, per sistem layanan terintegrasi yang disiapkan oleh kepemimpinan yang bijak," kata Al Sudais dalam pidato pembukaannya di forum media.

Baca juga: Jemaah Bisa Sewa Skuter dan Kursi Roda untuk Prosesi Tawaf dan Sai di Masjidil Haram

Rencana ini, kata dia, merupakan perpanjangan dari keberhasilan luar biasa dan pencapaian jangka panjang yang ditetapkan oleh arahan pemerintah yang bijaksana yang dipimpin oleh Penjaga Dua Masjid Suci, Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud dan Putra Mahkota yang secara cermat mengikuti semua layanan yang diberikan kepada para jemaah Haji.

Dalam pekerjaan sukarela dan kemanusiaan, ia mengatakan kepresidenan memberikan lebih dari 8.000 kesempatan menjadi sukarelawan di Dua Masjid Suci itu (Masjidil Haram dan Masjid Nabawi) yang berkonsentrasi pada 10 bidang dan lebih dari 200.000 jam bertugasn selama musim Haji.

Ia menekankan bahwa kepresidenan akan menyediakan layanan penerjemahan, panduan spasial dan memberikan layanan informasi untuk jemaah Haji dalam 51 bahasa internasional di 49 stasiun.

Menteri Haji dan Umrah, Dr Tawfiq Al-Rabiah pun berbicara tentang integrasi dan koordinasi antara Kementerian Haji dan Presidensi Umum Urusan Masjidil Haram dalam melayani jemaah, memberikan layanan yang terbaik sehingga mereka dapat melakukan ritual dengan nyaman dan tenang.