Cerita Nenek Salami Batalkan Berangkat ke Tanah Suci Saat Jemaah Haji Lain Naik Bus Menuju Bandara
Salami warga Kelurahan Bandar Kidul, Kota Kediri, Jawa Timur tiba-tiba menolak diberangkatkan ke Bandara Juanda.
Penulis: Dewi Agustina
"(Saat) Masih di Surabaya. Kemarin itu pas mau ke bandara (Juanda Surabaya) beliau sudah enggak mau (ikut)," ujar Qoyim dihubungi Kompas.com, Selasa (6/6/2023).
Qoyyim menambahkan, pemulangan nenek itu sudah sesuai prosedur dan dengan rekomendasi dari petugas kesehatan yang memeriksanya.
"Karena beliau sakit, sakit gak ingat, gitu. Dokter memerintahkan dipulangkan dulu nanti kalau sudah normal akan diberangkatkan kembali," lanjutnya.
Pendamping Salami Meninggal
Dari informasi yang didapat Qoyyim, Salami direncanakan berangkat haji bersama suaminya. Namun suaminya itu sudah berpulang terlebih dahulu.
Porsi haji suaminya itu kemudian diturunkan kepada ahli warisnya yakni salah satu anak Salami.
"Namun takdir juga berkata lain. Tiga hari sebelum berangkat ke Surabaya itu, anaknya yang menggantikan itu juga meninggal dunia," lanjut Qoyyim.
Baca juga: Menko PMK: Perubahan Jadwal Penerbangan Berdampak Terhadap Penyelenggaraan Haji
Sepeninggal anaknya itu, tidak ada anggota keluarga lainnya yang menggantikan sehingga Salami berangkat haji seorang diri.
Secara aturan, penggantian secara mendadak seperti itu tidak bisa dilakukan.
Penggantian minimal dilakukan dalam jarak waktu dua tahun.
"Kalau penggantian mendadak enggak bisa," jelas Qoyyim.
Kini, Salami sudah kembali berkumpul dengan keluarganya di Bandar Kidul, Kota Kediri.
Keluarga Ikhlas
Salah satu anak Salami, Umi Hanafiah mengatakan, ibunya itu memang sudah mengalami penurunan ingatan sejak sekitar setahun ini.